Pemuda Sukabumi Rakit Helikopter, Ini Kata Ahli Penerbangan

Kamis, 14 November 2019 14:41 WIB

Jujun Junaedi menjelaskan komponen helikopternya kepada tim yang mewakili Google Indonesia dan YouTube, di halaman rumahnya Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/11/2019) | Sumber Foto:istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia (DI), Andi Alisjahbana mengatakan, Jujun Junaedi, pemuda Sukabumi yang tengah merakit helikopter, bukan yang pertama mencoba membangun sendiri helikopter.

“Ini bukan yang pertama kali, penuh semangat begini. Tapi kemungkinannya untuk bisa berhasil kecil sekali,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 November 2019.

Dia masih ingat, sebelumnya sudah ada yang mencoba membuat helikopter seperti pemuda Sukabumi itu. “Dulu pernah 2-3 orang. Kami datangi, lalu kami bilang bahwa pada dasarnya sangat tidak mungkin untuk bisa terbang. Lalu kami bawa ke sini, ke PT Dirgantara Indonesia, kami ajak terbang dan melihat helikopter. Itu tahun 90-an,” kata Andi.

Andi, mantan Direktur Teknologi PT DI selama 10 tahun sejak 2007 itu mengatakan, membangun helikopter lebih sulit dibandingkan pesawat terbang biasa. “Masalahnya bukan hanya bisa ngangkat (terbang), tapi sekali di atas, menjaga stabilitas supaya (badan helikopter) gak ikut berputar itu susah sekali. Itu gak mudah. Kemungkinan buat dia gagal, besar sekali,” kata dia.

Gaya angkat untuk menerbangkan helikopter misalnya berasal dari putaran baling-baling yang digerakkan mesin. Setelah terangkat ke udara, ada risiko badan helikopter justru juga ikut berputar. Untuk mencegahnya, helikopter memiliki baling-baling yang berada di ekornya atau rotor. Putaran rotor ini yang mencegah badan helikopter ikut berputar saat di udara.

Advertising
Advertising

“Kita ngomong helikopter, itu baling-baling atasnya muter. Diputar dengan mesin. Permasalahannya selalu ada counter force. Kekuatan balik itu biasanya di-counter pakai rotor yang di belakang itu,” kata Andi.

Membangun sistem transmisi dari mesin untuk memutar baling-baling utama dan rotor di ekor helikopter untuk menjaga tetap stabil tidak mudah. Andi tidak melihat sistem transmisi tersebut dari foto helikopter rakitan Jujun. “Terlihat power transmission dari engine ke propeller lift, atau ke propeller anti rotation sama sekali tidak ada. Justru itu yang terpenting,” kata dia.

Andi juga penasaran dengan mesin yang akan dipergunakan oleh Jujun. Dapur pacu mesin yang digunakan itu juga menentukan. “Kalau mesinnya, anggap saja cuma berapa HP (Horse Power), mau diputar sekuat apa, gak akan naik,” kata dia.

Andi memberi ilustrasi. Misalkan helikopter tersebut mempunyai beban maksimal 300 kilogram, termasuk pilotnya, dapur pacu mesin yang dibutuhkan sedikitnya berkekuatan 150 HP. Mesin mobil misalnya, memenuhi syarat kekuatan itu, tapi masalahnya bobotnya juga lumayan.

Di luar negeri, praktik merakit helikopter sendiri menggunakan mesin khusus. Misalnya mesin Rotax 4 silinder dengan kekuatan 120 HP. “Ini banyak dipakai oleh home-build helicopter. Lumayan enteng mesinnya, ini mesin pesawat, bukan mesin mobil jadi jauh lebih enteng. Anggap kalau dia pakai mesin mobil, ada yang 120 HP, mesin kijang, tapi berat,” kata Andi.

Andi menyarankan agar Juju mengurungkan niatnya untuk melakukan uji terbang helikopter rakitannya tersebut. Selain kemungkinan besar gagal, juga berbahaya.

Andi khawatir saat helikopter rakitan Juju itu dipacu kencang memutar baling-baling, badan helikopter oleng ke samping. “Kalau terjadi instabilitas, jatuh ke samping dan blade (bilah baling-baling) bisa kena orang, atau terkena dia sendiri,” kata Andi.

Andi memuji semangat Jujun yang berniat merakit helikopter. Tapi dia menyarankan agar tidak usah diteruskan. “Mesti ada yang bilang, demi keamanan dia, jangan diteruskan. Kecuali untuk jadi pajangan,” kata dia.

Berita terkait

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

1 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

6 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

6 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

8 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

12 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

15 hari lalu

Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

Situ Gunung Sukabumi ramai di media sosial lantaran telah mencuri perhatian aktor Hollywood Will Smith. Berikut destinasi wisata lain di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Profil Jembatan Gantung Situ Gunung yang Menjadi Perhatian Will Smith

15 hari lalu

Profil Jembatan Gantung Situ Gunung yang Menjadi Perhatian Will Smith

Jembatan Gantung Situ Gunung sedang menjadi perbincangan di media sosial, termasuk aktor Hollywood Will Smith. Apa istimewanya?

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

17 hari lalu

Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Saatnya liburan kunjungi wisata pantai populer di Jawa Barat, seperti Pantai Karang Hawu di Sukabumi hingga Pantai Batu Karas di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Coba ke Lembah Purba Sukabumi yang Membuat Will Smith Penasaran

17 hari lalu

Libur Lebaran, Coba ke Lembah Purba Sukabumi yang Membuat Will Smith Penasaran

Lembah Purba menjadi tempat wisata yang sedang viral saat ini, bisa jadi pilihan destinasi saat libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

18 hari lalu

Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.

Baca Selengkapnya