Ilmuwan Florida Kembangkan Teknologi Peramal Gempa dan Tsunami

Senin, 25 November 2019 12:34 WIB

Pelampung (buoy) air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli geosains dari University of South Florida berhasil mengembangkan dan menguji pelampung air dangkal berteknologi tinggi yang diklaim dapat mendeteksi pergerakan kecil dan perubahan dasar laut Bumi yang seringkali menjadi pertanda awal bahaya alam mematikan, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami.

Pelampung dibuat dengan bantuan hibah US$ 822 ribu dari program National Science Foundation's Ocean Technology and Interdisciplinary Coordination. Pelampung dipasang di Egmont Key di Teluk Meksiko tahun lalu dan menghasilkan data tentang gerakan tiga dimensi dari dasar laut.

Menurut Profesor Tim Dixon dari USF School of Geosciences, pada akhirnya sistem akan dapat mendeteksi perubahan kecil dalam tekanan dan ketegangan kerak bumi. Sistem geodesi dasar laut yang sedang dipatenkan adalah spar buoy dilengkapi Global Positioning System (GPS) presisi tinggi.

"Orientasi pelampung diukur menggunakan kompas digital yang menyediakan informasi arah, gelombang dan lemparan. Ini membantu untuk menangkap gerakan bumi yang penting dan dapat menjadi diagnostik gempa bumi penghasil tsunami besar," kata Dixon, dikutip Phys, baru-baru ini.

Dixon bergabung dalam proyek bersama mahasiswa Phd USG Geoscience Surui Xie, Associate Professor Rocco Malservisi dari USF College of Marine Science Center, dan sejumlah personil teknologi kelautan USF. Temuan mereka baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research-Solid Earth.

Meskipun ada beberapa teknik pemantauan dasar laut saat ini tersedia, teknologi itu biasanya bekerja paling baik di laut yang lebih dalam di mana ada sedikit gangguan noise. Menurut peneliti, air pantai dangkal (kedalaman kurang dari beberapa ratus meter) adalah lingkungan yang lebih menantang, tapi juga penting untuk banyak aplikasi, termasuk beberapa jenis gempa bumi dahsyat.

Mereka juga mencatat bahwa akumulasi dan pelepasan regangan lepas pantai sangat penting untuk memahami gempa megathrust dan tsunami.

Pelampung eksperimental terletak di dasar laut menggunakan pemberat beton dan mampu menahan badai, termasuk Badai Michael di Teluk Meksiko. Sistem ini mampu mendeteksi gerakan sekecil satu hingga dua sentimeter, kata Dixon, yang juga seorang pakar tentang bahaya alam dan penulis buku Curbing Catastrophe.

"Teknologi ini memiliki beberapa aplikasi potensial dalam industri minyak dan gas lepas pantai dan pemantauan gunung berapi di beberapa tempat, tapi yang besar adalah untuk meningkatkan prakiraan gempa bumi dan tsunami di zona subduksi," tutur Dixon. "Gempa bumi besar dan tsunami di Sumatera pada 2004 dan di Jepang pada 2011 adalah contoh dari jenis peristiwa yang ingin kita lebih mengerti dan ramalkan di masa depan."

Dixon mengatakan sistem ini dirancang untuk aplikasi zona subduksi di Cincin Api Samudra Pasifik di mana akumulasi regangan lepas pantai dan proses pelepasan saat ini kurang terpantau. Salah satu contoh di mana kelompok berharap untuk menerapkan sistem baru adalah perairan pantai dangkal yang rawan gempa Amerika Tengah.

Lokasi tes Egmont Key berada di kedalaman hanya 23 meter. Sementara Florida tidak rentan terhadap gempa bumi, perairan di lepas Egmont Key membuktikan lokasi pengujian yang sangat baik untuk sistem tersebut.

Lokasi itu mengalami arus pasang surut kuat yang menguji stabilitas buoy dan sistem koreksi orientasi. Langkah selanjutnya dalam pengujian adalah untuk menerapkan sistem serupa di perairan yang lebih dalam di Teluk Meksiko di lepas pantai barat Florida.

PHYS | JOURNAL OF GEOPHYSICAL RESEARCH-SOLID EARTH


Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

4 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

20 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya