Ujian Nasional, Murid: Nilai Kecil Lulus, seperti Tak Ada Gunanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 29 November 2019 08:08 WIB

Sejumlah siswa SMA Negeri 4 Medan berada diantara sejumlah bangku yang kosong saat saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama, di Medan, Sumatera Utara, Senin, 1 April 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional mulai 2021, mendapat tanggapan beragam dari murid dan guru.

Siswa kelas XII SMA Negeri 4 Bandung, M. Ramadhani Husaeni Fikri, juga merasa ujian nasional hanya suatu persyaratan. "Kalau toh nilai kecil, lulus sekolah juga. UN jadi terkesan enggak ada fungsinya,” kata dia seperti dimuat Koran Tempo, Kamis, 28 November 2019.

Di mata sejumlah murid, ujian nasional tak lebih dari sekadar untuk mengharumkan nama sekolah. Hidayat, siswa kelas XII SMA 21 Makassar mengatakan para murid sesungguhnya tidak rugi jika UN dihapuskan. "Memang, kalau nilai UN tertinggi, nama sekolah juga naik," katanya.

Murid kelas XII SMA Negeri 1 Bogor, Muhammad Rafi Taufiqulhakim, mengatakan ujian nasional hanya menjadi beban. Sebab, setelah melalui ujian nasional, mereka masih harus mempersiapkan ujian untuk masuk perguruan tinggi. "Mending satu ujian saja langsung untuk universitas. Jadi enggak perlu ada dua kali ujian, satukan saja," ujarnya.

Nimas Dwi Safitri, guru komputer di SMK 12 Antartika Sidoarjo, Jawa Timur, , mengatakan ujian nasional tetap diperlukan untuk mengetahui hasil evaluasi belajar siswa. Namun, menurut dia, ujian nasional tak seharusnya menjadi pertimbangan utama untuk meluluskan murid sekolah.

Advertising
Advertising

Ia pun kini sedang menyiapkan ujian nasional 2020 dengan serius. Bagi Nimas, ujian nasional adalah penentu prestasi sekolah dan keberhasilan guru dalam mendidik. Menurut dia, dalam lima bulan menjelang ujian, sekolah menyiapkan bimbingan belajar tambahan untuk para siswa kelas XII. Bimbingan tambahan itu berupa empat mata pelajaran yang menjadi materi ujian nasional. "Mereka dilatih mengerjakan soal-soal ujian nasional," kata Nimas.

Selain mengupayakan dengan pelajaran tambahan, Nimas menambahkan, para siswa diwajibkan mengikuti doa bersama. Untuk siswa yang beragama Islam, harus mengikuti istigasah dan zikir bersama tiap Jumat. Untuk yang beragama lain, diajak berdoa bersama sesuai dengan keyakinannya.

Menurut Nimas, sekolah harus memastikan para siswa lulus ujian nasional dengan hasil yang memuaskan. Sebab, meski ujian nasional tak lagi jadi penentu kelulusan, gengsi sekolah dipertaruhkan. "Karena buat sekolah itu prestise. Kalau ada yang enggak lulus, nanti dianggap enggak becus mendidik," ucap dia.

Tak hanya untuk sekolah, rendahnya nilai siswa dalam ujian nasional menjadi tekanan bagi para pengajar. Nimas mengatakan kinerja guru bakal dipertanyakan jika ada siswa yang tak lulus ujian nasional. "Kalau siswa enggak lulus, nanti guru dianggap berkinerja jelek. Padahal kan yang diukur seharusnya bukan hanya nilai, tapi ada akhlak juga," katanya.

Adapun M. Vishal, siswa kelas XII SMK 12 Antartika, sependapat dengan Nimas, gurunya. Ia mengatakan ujian nasional penting untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa dalam bidang pelajaran tertentu. "Saya tidak setuju kalau UN dihapus," ujarnya.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

1 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

1 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

1 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

1 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

2 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 hari lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

2 hari lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

2 hari lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

16 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

18 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya