Fosil Hewan Pengerat Ditemukan, Hidup di Zaman Dinosaurus

Sabtu, 30 November 2019 06:12 WIB

Rekonstruksi fosil Jeholbaatar kielanae. (Kredit: XU Yong/Carnivora.net)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti menemukan fosil hewan pengerat purba, yang diperkirakan hidup sekitar 120 juta tahun lalu. Binatang ini hidup bersama dinosaurus selama periode Kapur. Para ilmuwan mengatakan mamalia purba ini berasal dari spesies yang disebut multituberculate.

Laman Daily Mail, Kamis, 28 November 2019, menyebutkan, mamalia tersebut memiliki berat sekitar 1,5 ons. Fosil itu terawetkan, dijuluki Jeholbaatar kielanae, dan ditemukan di Formasi Jiufotang di Provinsi Liaoning Cina.

"Spesimen ini memberikan bukti penting mengenai evolusi telinga mamalia. Jeholbaatar menyarankan pengembangan telinga pada multituberkulum dipicu oleh persyaratan untuk makan," kata peneliti Yuanqing Wang dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Beijing.

Menurut laporan yang diterbitkan di jurnal Nature, mamalia dengan alat pendengaran aneh ini, bisa memberikan wawasan tentang bagaimana indera pendengaran mamalia berevolusi dari waktu ke waktu.

Fosil juga menunjukkan keselarasan tulang aneh di telinga makhluk itu, dengan tulang kecil yang disebut incus, terletak di belakang tulang lebih besar yang disebut malleus.

Ilmuwan mengatakan pelurusan ini penting, karena meskipun kondusif untuk mendengar beberapa jenis suara, tapi juga membantu mencapai jenis gerakan mengunyah yang didorong preferensi jenis makanan tertentu.

Mamalia itu memiliki gerakan menggigit vertikal, mirip seperti kucing atau menggerakkan rahang bawahnya ke samping seperti sapi. Mereka memotong dan menggiling makanan dengan menariknya mundur. Hewan itu sepertinya memakan tanaman sebagai sumber makanan pada masa pra-sejarah ketika mamalia lain memakan serangga atau vertebrata kecil.

"Berdasarkan bentuk pipi bagian bawah, Jeholbaatar termasuk omnivora, memakan cacing, artropoda, dan tanaman. Itu sebabnya memiliki gerakan rahang yang berbeda saat mengunyah," demikian tertulis dalam penelitian.

Temuan utama, kata peneliti, adalah jenis makanan memiliki pengaruh pada rahang dan telinga mamalia. Hubungan yang bisa membantu memberikan wawasan tentang bagaimana dan mengapa hewan mengubah alat pendengaran mereka di seluruh rantai evolusi.

DAILY MAIL


Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

7 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

26 Februari 2024

Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

Telkomsel berkolaborasi dengan Ericsson melalui kemitraan strategis untuk memanfaatkan fitur Radio Access Network (RAN) Energy Efficiency serta uji coba teknologi 5G Standalone (SA).

Baca Selengkapnya

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.

Baca Selengkapnya

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.

Baca Selengkapnya