Kenapa Jembatan Lengkung LRT Kuningan Tergolong Spesial?

Minggu, 8 Desember 2019 06:01 WIB

Jembatan lengkung LRT Jakarta di Kuningan-Gatot Subroto. (twitter.com/@jokowi)

TEMPO.CO, Bandung - Jembatan kereta ringan (LRT) di kawasan Kuningan Jakarta tengah menunggu uji sertifikasi kelayakan fungsi. Beberapa pihak menilai jembatan lengkung itu bernilai spesial. Ahli jembatan dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Iswandi Imran membeberkan keistimewaannya.

Jembatan dengan bentang panjang itu, menurut Iswandi, tidak sederhana karena bentuknya sangat lengkung. Semula ada rencana untuk memasang pier (tiang jembatan) di tengah, namun tidak memungkinkan karena ruang yang tersedia terlalu sempit.

Secara estetika, kata dia, pier di tengah jembatan dinilainya kurang bagus. "Secara pelaksanaan pun sangat sulit dan butuh waktu lama karena sudah banyak konstruksi terbangun di sana," katanya kepada Tempo, Sabtu, 7 Desember 2019.

Lokasi pendirian jembatan itu relatif kompleks. Di bawah ada underpass, ada jalan at grade di atasnya, kemudian ada fly over. "Kalau kita mau lakukan sesuatu (pasang tiang) di tengah pasti nggak sederhana banget dan mungkin butuh waktu yang malah lebih panjang lagi," ujar guru besar di Kelompok Keahlian Rekayasa Struktur ITB itu. Sementara waktu pembangunan terbatas.

Selain itu selama pembangunan jembatan tidak sampai menutup ruas jalan di bawahnya. Konsep pembuatan jembatannya memakai "balanced" cantilever yang dicor secara bertahap. "Namun sebenarnya tidak otomatis bersifat "balanced" karena bentuknya yang sangat lengkung," ujar Iswandi.

Advertising
Advertising

Tanpa pier di tengah jembatan pun kata dia, tetap ada kesulitan karena bentuk jembatan yang sangat lengkung. "Kalau bentuk (jembatan) lurus sih sudah umum tapi bentuk lengkung ini sangat khusus," katanya. Bentuk kelengkungan jembatan yang besar membuat perhitungannya tidak sederhana. Pelaksanaannya juga sulit karena ada gaya-gaya yang harus diantisipasi saat pembangunan hingga beroperasi nantinya.

Pembangunan jembatan itu oleh kontraktor Adhi Karya hasil rancangan Arvila Delitriana alias Dina, lulusan S1 dari Teknik Sipil dan S2 Geoteknik ITB 2003. Pemerintah saat meresmikannya 11 November lalu menyatakan jembatan lengkung kereta ringan itu sebagai yang terpanjang di dunia. Karya jembatan itu menuai pujian dari Presiden Joko Widodo juga beberapa menterinya.

Bagi kalangan engineer, kata Iswandi, jembatan lengkung LRT ini ikonik. "Karena mereka paham betapa sulitnya jembatan ini untuk dirancang dan dibangun."

ANWAR SISWADI

Berita terkait

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

10 menit lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

14 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

23 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

9 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

9 hari lalu

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

10 hari lalu

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

11 hari lalu

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya