Bekas Danau Purba Bandung Rawan Penurunan Tanah, 5-20 Cm Setahun

Senin, 16 Desember 2019 08:00 WIB

Salah satu rumah di Bandung yang mengalami penurunan tanah. (Dok, Tim Geodesi ITB)

TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan tanah (land subsidence) tidak hanya berlaku di wilayah pesisir. Di Bandung yang jauh dari laut, amblesan tanah juga terjadi di wilayah cekungan (basin) Bandung.

“Terutama di wilayah endapan bekas danau purba,” kata Andiani, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Beberapa kawasan dataran Bandung yang merupakan daerah endapan danau purba di antaranya punya ciri khas. Namanya memakai ranca dalam bahasa Sunda yang artinya rawa. Kawasan danau purba Bandung kata Andiani berwilayah luas. “Cicalengka, Rancaekek, utara Majalaya, Ciparay, Dayeuhkolot dengan endapannya didominasi oleh lempung hitam,” katanya di Museum Geologi Bandung, Jumat, 13 Desember 2019.

Sedangkan dari Dayeuhkolot ke barat sampai daerah Katapang endapannya dipengaruhi oleh material vulkanik. Sifat dari lempung hitam ini sangat lunak dan mempunyai kompresibilitas yang sangat tinggi. “Sehingga secara alami dengan beban ketebalan lapisan lempungnya sendiri lempung ini akan mengalami penurunan,” ujarnya.

Sejauh ini Badan Geologi yang berada di Bandung belum pernah melakukan riset khusus untuk mengetahui kondisi penurunan atau amblesan tanah di wilayah cekungan Bandung.

Tim peneliti dari Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatat penurunan tanah di Bandung menjadi salah satu yang tercepat dan terluas di dunia. "Terjadi penurunan tanah yang sangat masif," kata ketua tim riset Irwan Gumilar.

Tim yang beranggotakan Heri Andreas dan Hasanuddin Z. Abidin itu mencatat penurunan tanah di beberapa titik di Bandung ada yang berkisar 5-10 sentimeter juga 15-20 sentimeter per tahun. Lokasinya tersebar di daerah Cekungan Bandung yang bertanah sedimen atau endapan. "Seperti Cimahi, Dayeuh Kolot, Gede Bage, Kopo, Banjaran, Majalaya, dan Rancaekek," ujarnya di Bandung, Sabtu, 1 Desember 2019.

Riset itu sudah berjalan sejak 2000. Daerah Leuwigajah, misalnya, laju penurunan tanahnya per tahun 12 sentimeter. Dalam sepuluh tahun bisa ambles sedalam 1,2 meter. Sementara di daerah Gedebage penurunan tanahnya berkisar 8-10 sentimeter per tahun.

Tim menggunakan dua metode pengukuran, yaitu dengan citra satelit dan memasang alat Global Positioning System (GPS). Mereka juga banyak mengumpulkan bukti-bukti penurunan tanah di lokasi, seperti jalan pecah, bangunan miring, jembatan hancur, retakan dari lantai hingga tembok.

Tim Geodesi ITB yakin penurunan tanah itu akibat penyedotan air tanah terutama di kawasan industri.

Berita terkait

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

13 jam lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

18 jam lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

19 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

Batu-batuan material erupsi Gunung Ruang mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

20 jam lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

21 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

22 jam lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

23 jam lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

2 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

2 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

3 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya