Arkeolog Temukan Makam Zaman Perunggu Yunani

Kamis, 19 Desember 2019 16:09 WIB

Kompleks makam kuno berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Yunani. (AP/dailymail.co.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Para arkeolog menemukan dua makam Zaman Perunggu yang monumental di selatan Yunani. Makam berusia sekitar 3.500 tahun itu, ditemukan di dekat istana Pylos era Mycenaean di wilayah Peloponnese Yunani.

Kedua makam dibuat dalam gaya Tholos, ditandai dengan konstruksi bawah tanah besar seperti sarang lebah. Jenis-jenis makam ini umumnya disediakan untuk bangsawan Mycenaean.

Makam-makam itu berisi sekeping perhiasan dan artefak berukir, yang menurut para peneliti dapat membantu para sejarawan mengisi kekosongan pengetahuan tentang peradaban Yunani awal.

Dua makam memiliki diameter 12 meter di lantai dan dinding batu yang tersisa setinggi 4,5 meter, kurang dari setengah tinggi aslinya.

Artefak dari emas yang ditemukan di makam berusia 3.500 tahun di Yunani. (Foto: AP/dailymail.co.uk)

Menurut Kementerian Kebudayaan Yunani, atap berbentuk kubah dari kedua makam telah runtuh dan dipenuhi dengan begitu banyak tanah serta puing-puing sehingga para penjarah kuburan kuno tidak bisa masuk.

Beberapa artefak yang diperoleh dari dua makam termasuk cincin meterai emas dan jimat emas dewi Mesir kuno, Hathor.

Hathor adalah dewi langit, wanita, kesuburan dan cinta, biasanya digambarkan sebagai wanita dengan kepala sapi, telinga sapi, atau hanya dalam bentuk sapi. Hathor adalah salah satu tokoh sentral mitologi Yunani yang terkait erat dengan dewa langit Ra.

Cincin emas menunjukkan dua lembu jantan yang diapit oleh butiran gandum, diidentifikasi sebagai gandum oleh seorang paleobotan yang membantupada proyek tersebut. Benda-benda emas yang ditemukan di dalam dinding makam menunjukkan pentingnya benda-benda yang diletakkan di dalam.

Sebuah batu akik agate dihiasi dengan dua makhluk seperti singa - yang disebut genii - ditemukan di dalam. Di atas genii adalah bintang berujung 16. Bintang berujung 16 yang sama juga muncul pada artefak perunggu dan emas di kuburan.

“Ini jarang. Tidak banyak bintang berujung 16 dalam ikonografi Mycenaean. Fakta bahwa kami memiliki dua objek dengan 16 poin di dua media yang berbeda (batu akik dan emas) patut dicatat," ujar arkeolog Sharon Stocker, seperti dikutip Daily Mail baru-baru ini.

Kementerian Kebudayaan Yunani mengatakan penemuan terakhir itu sangat penting karena menjelaskan fase awal peradaban Mycenaean di Yunani. Era Mycenaean, terjadi antara kira-kira 1650-1100 SM memberikan bahan bagi banyak mitos dan legenda Yunani kuno termasuk Perang Troya.

Makam itu digali selama dua tahun oleh arkeolog Universitas Cincinnati. Para peneliti juga menemukan kuburan Griffin Warrior di dekatnya, sebuah pemakaman kaya yang namanya berasal dari beberapa ornamen yang ditemukan di dalamnya.

Ekskavasi menghasilkan tumpukan artefak emas dan perak yang menakjubkan, perhiasan lengan perunggu yang terkubur dengan seorang pria yang dianggap sebagai penguasa awal Pylos. Salah satu penemuan termasuk batu nisan kecil yang menggambarkan pertempuran dengan detail yang sangat indah. "Seperti halnya kuburan Prajurit Griffin, pada akhir minggu pertama kami tahu kami memiliki sesuatu yang benar-benar penting," tutur Stocker.

DAILY MAIL


Berita terkait

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

5 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

5 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

10 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

14 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

27 hari lalu

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

37 hari lalu

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

37 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya