Pakar ITB Pertanyakan Cara Penanganan Insiden di Tol Layang Japek

Jumat, 20 Desember 2019 13:18 WIB

Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek II di Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 15 Desember 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Ahli Rekayasa Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ade Sjafruddin, mempertanyakan kesiapan penanganan insiden di jalan tol layang Japek Jakarta-Cikampek sepanjang 36-an kilometer itu yang dibuka Ahad, 15 Desember 2019. “Selalu ada faktor kecelakaan di jalan,” ujarnya di Bandung, Kamis 19 Desember 2019.

Jalan tol yang melayang dari pintu tol Simpang Susun Cikunir hingga Karawang Barat itu tidak memiliki rest area atau tempat keluar masuk lain untuk kondisi darurat. “Kalau ada yang mogok, atau kecelakaan jadi sulit, pengendara bisa terjebak panjang di atas jalan,” kata Ade.

Kondisi jalan tol layang Japek menurutnya berbeda karena akses keluar masuk kendaraan tidak sebanyak di jalan tol layang dalam kota Jakarta. Sementara faktor kecelakaan terbuka, misal dari jalan yang lurus panjang sehingga membuat pengemudi bosan lalu membuat lengah. “Nyupir berjam-jam capek di jalan lurus bisa terlelap,” ujar Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB itu.

Ia juga menyoroti sambungan antar balok lantai jalan tol layang (expansion joints) yang sebagian belum rata. Menurut dia, perlu diperhalus karena kondisi itu akan mengganggu kendaraan yang melaju.

“Tidak membuat kecelakaan, tapi roda bisa terganggu dan bikin terkejut,” kata Ade. Pembatasan kecepatan berkisar 60-80 kilometer per jam menjadi penting karena masih ada tonjolan-tonjolan di jalan layang itu. “Selama di ambang batas kecepatan itu aman.”

Advertising
Advertising

Pengelola dan petugas kini menurutnya harus punya prosedur penanganan kondisi darurat akibat insiden di jalan tol layang Japek. Misalnya memasang kamera pemantau yang mengawasi 24 jam serta membentuk tim reaksi cepat yang langsung bergerak. “Petugas harus siap dan siaga, apakah jalan perlu ditutup sementara atau tidak,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengusulkan adanya landasan parkir untuk helikopter atau helipad di jalan tol layang Japek. Dia mengatakan helikopter akan digunakan untuk mengevakuasi bila terjadi kecelakaan.

Evakuasi kecelakaan di jalan tol layang Japek akan merepotkan karena fasilitas seperti lokasi untuk memutar balik atau u turn dan akses tangga ke bawah belum semua rampung. Akses ke bawah, baru ada dua dan terbatas untuk orang saja bukan mobil.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

2 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

13 jam lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

2 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

3 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

4 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

5 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

5 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

6 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya