385 Juta Tahun, Fosil Hutan Tertua di Dunia Ditemukan di New York

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 22 Desember 2019 00:01 WIB

Pejabat setempat menempatkan batu untuk mencoba melindungi fosil hutan tertua berusia 385 juta tahun di New York dari kendaraan roda empat. Kredit: William Stein & Christopher Berry

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkap fosil hutan tertua di dunia, berumur 385 juta tahun, telah ditemukan di New York, sebagaimana dilaporkan USA Today, 20 Desember 2019.

Di sebuah situs fosil di Cairo, New York, para peneliti menemukan sistem akar yang luas yang menunjukkan bukti daun dan kayu selama Zaman Devon, yang terjadi sekitar 416 hingga 359 juta tahun yang lalu, menurut National Geographic.

Situs ini hanya 2 hingga 3 juta tahun lebih tua dari yang sebelumnya diyakini sebagai hutan tertua di dunia, di Gilboa, New York, kurang dari 30 mil (48 km) jauhnya.

Tim peneliti, yang mempublikasikan temuan mereka pada hari Kamis, 19 Desember 2019, dalam jurnal peer-review Current Biology, menunjukkan transisi ke hutan seperti yang kita kenal sekarang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Penulis studi William Stein, profesor emeritus ilmu biologi di Universitas Binghamton, mengatakan hutan pertama di dunia muncul selama Zaman Devon.

Advertising
Advertising

"Efeknya adalah dalam hal perubahan ekosistem, apa yang terjadi di permukaan bumi dan lautan, konsentrasi CO2 di atmosfer dan iklim global," katanya dalam sebuah pernyataan. "Begitu banyak perubahan dramatis terjadi pada waktu itu sebagai hasil dari hutan-hutan awal itu, pada dasarnya, dunia tidak pernah sama sejak itu."

Tiga jenis pohon diidentifikasi di tanah itu, kata studi itu. Yang pertama, dari genus Eospermatopteris, adalah tanaman berumur pendek seperti gulma yang juga ditemukan di lokasi di Gilboa. Yang kedua, dari genus Archaeopteris, adalah pendahulu bagi tanaman benih modern. Yang ketiga, mungkin dari kelas Lycopsida, mungkin jenis pohon yang hidup di rawa-rawa batu bara yang sebelumnya belum diidentifikasi sejak Zaman Devon.

"Ini mendorong ... (asal-usul) dari sistem akar semacam ini pada masa lalu," paleobotanist University of North Carolina di Chapel Hill, Patricia Gensel, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada majalah Smithsonian. "Pada pertengahan Devonian, kita memiliki pohon-pohon yang cukup canggih. Sebelum ini, kita tidak akan pernah bisa mengatakan itu."

Stein, yang bersama dengan timnya menemukan situs pertama di Gilboa, mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mempelajari fosil hutan di seluruh dunia, bukan hanya di New York.

"Sepertinya bagi saya, di seluruh dunia, banyak dari lingkungan semacam ini dilestarikan dalam fosil tanah," Stein dalam sebuah pernyataan. "Dan saya ingin tahu apa yang terjadi secara historis, bukan hanya di Catskills, tetapi di mana-mana."

USA TODAY | CNN

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

11 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

15 jam lalu

Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

Bintang The Architecture of Love Putri Marino dan Nicholas Saputra memiliki lokasi favorit mereka sendiri saat syuting di New York.

Baca Selengkapnya

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

16 jam lalu

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

Berada di New York, salah satu atraksi utamanya adalah Montauk Point State Park dengan mercusuar ikoniknya dan panorama Samudra Atlantik.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

18 jam lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

23 jam lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

1 hari lalu

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap penyelenggaraan Met Gala

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

2 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

5 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya