Puncak Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Besok Malam di Sini

Jumat, 3 Januari 2020 10:30 WIB

Sebuah meteor melesat melintasi langit dekat Monumen Revolusi selama puncak hujan meteor Perseid di Prijedor, Bosnia dan Herzegovina 12 Agustus 2019. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi bergesekan dengan reruntuhan di sekitar Komet Swift-Tuttle. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor Quadrantid atau Quadrantids Meteor Shower akan mencapai puncaknya pada malam 3 Januari 2020. Hujan meteor diperkirakan memiliki sekitar 40 meteor per jam selama puncaknya, artinya selama malam itu cerah, ada peluang yang cukup bagus untuk melihatnya.

Sayangnya, masyarakat di Indonesia tidak bisa menikmati puncak hujan meteor. Namun, masih bisa menyaksikan hujan meteor ini pada Sabtu malam.

Menurut peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto hujan meteor Quadrantid bisa teramati tanggal 22 Desember 2018 - 17 Januari 2020 dengan puncak aktivitas terjadi tanggal 4 Januari.

"Wilayah Indonesia memang tidak kebagian puncak dari puncak aktivitas yang diperkirakan terjadi tanggal 4, pukul 15.00 WIB. Saat itu, siang masih benderang dan arah pancar meteor ada di ufuk barat," kata Rhorom kepada Tempo, Jumat, 3 Januari 2020.

Namun, Rhorom melanjutkan, jika menunggu 12 jam kemudian, masyarakat di Indonesia masih berkesempatan melihat hujan meteor tersebut, meskipun intensitasnya bukan yang tertinggi. Syaratnya, langit cerah tanpa mendung dan jauh dari polusi cahaya kota. "(Tapi) Syarat pertama sulit dipenuhi belakangan ini," ujarnya.

Cara untuk melihatnya adalah, cukup lihat ke langit tak lama setelah tengah malam, dan jika bisa, pergilah ke daerah dengan sedikit polusi cahaya, seperti pedesaan.

"Ayo bersiap untuk cuaca musim dingin dengan kantong tidur, selimut, atau kursi. Berbaringlah telentang dengan kaki menghadap ke timur laut dan lihat ke atas, menerima sebanyak mungkin langit," demikian lembaga penerbangan dan antariksa Amerka Serikat NASA menyarankan, seperti dikutip Mirror, Kamis, 2 Januari 2020.

NASA menjelaskan bahwa Quadrantids yang memuncak pada awal Januari setiap tahun, dianggap sebagai salah satu hujan meteor tahunan terbaik. Sebagian besar hujan meteor memiliki puncak dua hari, yang membuat pengamatan terhadap meteor lainnya jauh lebih mungkin. Puncak Quadrantids, di sisi lain, jauh lebih pendek — hanya beberapa jam.

“Dalam waktu kurang dari 30 menit dalam kegelapan, mata Anda akan beradaptasi dan Anda akan mulai melihat meteor. Bersabarlah — pertunjukan akan berlangsung sampai subuh, jadi Anda punya banyak waktu untuk melihat sekilas," kata NASA.

Meteor ini diproduksi oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh asteroid punah yang disebut 2003 EH1, yang ditemukan kembali pada tahun 2003. Tidak seperti kebanyakan hujan meteor yang berasal dari komet, Quadrantid berasal dari asteroid: asteroid 2003 EH1.

Asteroid 2003 EH1 membutuhkan 5,52 tahun untuk mengorbit matahari satu kali. "Mungkin saja EH 2003 adalah komet mati atau jenis objek baru yang sedang dibahas oleh para astronom yang disebut komet batu," tutur NASA.

MIRROR | NASA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

27 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.

Baca Selengkapnya

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

14 Oktober 2023

Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk menjelajahi asteroid Psyche.

Baca Selengkapnya