Gubernur Sumsel: Tangkap Harimau dan Pindahkan ke Kebun Binatang

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 3 Januari 2020 16:05 WIB

Tim RKW VIII BKSDA Sumsel mengecek kotak jebakan harimau di Desa Muara Dua, Kabupaten Muara Enim pascaserangan harimau yang menewaskan seorang warga bernama Sulis, 27 Desember 2019. ANTARA/Dok BKSDA

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyerukan penangkapan harimau dan memindahkannya, karena dinilai telah meresahkan masyarakat.

"Yang tidak kalah penting tentu saja masyarakat harus tetap bersahabat dengan alam. Karena kejadian ini mungkin saja terjadi karena habitatnya terganggu atau rantai makanannya putus," katanya, dalam penyataan tertulis, diterima yang di Palembang, Kamis, 2 Januari 2020.

Menurut dia, upaya penangkapan itu tidak lepas dari keberadaan harimau sebagai hewan yang sangat dilindungi. Untuk itu sembari menunggu Kementerian melakukan upaya, masyarakat juga diminta tetap waspada saat beraktivitas.

"Saya sudah meminta tim KLHK dan BKSDA menangkap harimau yang meresahkan warga. Ditangkap saja secara khusus mungkin dengan tembakan bius atau sejenisnya dan dibawa ke kebun binatang atau taman safari. Agar mereka tetap dapat terpelihara secara baik," kata dia.

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan predator puncak alami yang hidup soliter dan memerlukan wilayah jelajah sangat luas, sekitar 100 Hektare untuk satu harimau jantan dewasa. Habitat alami harimau banyak yang rusak dan dialihfungsikan menjadi banyak hal, di antaranya kebun sawit dan tambang terbuka.

Kepada pejabat setempat gubernur tidak lupa berpesan tetap menjaga kenyamanan dan keamanan warganya secara ekstra pasca kejadian.

Ia sudah melaporkan ke menteri KLH agar macan itu ditangkap saja supaya dapat dipelihara tempat lain. Soal apakah harimau ini sama dengan yang sebelumnya, mereka belum tahu karena kejadian ini jaraknya sangat jauh dengan sebelumnya.


Terkait musibah yang terjadi, dia mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk tidak menjadikan musibah ini sebagai komoditas yang membuat keluarga korban semakin sedih. Sebaliknya dia meminta masyarakat untuk tetap produktif dan semangat beraktivitas untuk menafkahi keluarga dengan tetap menekankan kewaspadaan.

Gubernur mendatangi keluarga Sulistiawati, 30 tahun, wargaDesa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim, Muara Enim, yang tewas diduga diterkam harimau, 27 Desember 2019.

Sebelumnya, KLHK menyatakan harimau yang keluar dari habitat akan ditangkap untuk dikembalikan ke lingkungan alaminya.

Berita terkait

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

9 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

10 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

10 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

16 hari lalu

Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

Kejaksaan menahan mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin tersangka korupsi dana hibah APBD. Proses hukum sempat ditunda menunggu pemilu usai.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

24 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

24 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

25 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

28 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

32 hari lalu

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.

Baca Selengkapnya