Kurangi Intensitas Hujan, Operasi TMC Terus Digelar
Reporter
Tempo.co
Editor
Erwin Prima
Senin, 6 Januari 2020 06:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali melanjutkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk mereduksi curah hujan di wilayah Jabodetabek pada hari ketiga, Minggu, 5 Januari 2020.
Persiapan operasi ini awalnya mengalami kendala karena hujan deras yang turun pada Minggu pagi, termasuk wilayah Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang menjadi Posko TMC.
Upaya penyemaian terhadap potensi awan hujan ini dilakukan agar hujan bisa jatuh di wilayah lainnya sebelum mencapai kawasan Jabodetabek.
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto mengatakan timnya sempat terkendala cuaca dalam mempersiapkan operasi hujan buatan pada hari ketiga ini.
Penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) terhadap potensi awan hujan yang ada sebenarnya bisa dilakukan lebih awal, jika hujan tidak mengguyur Jakarta. "Tetap kami lakukan (operasi TMC ini), tapi awan telah datang terlebih dulu ke Jakarta sehingga persiapan terganggu hujan," ujar Seto, Minggu.
BPPT melakukan operasi TMC bersama tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara (AU).
Sebelumnya, sejak 3 Januari 2020, operasi hujan buatan ini dilakukan melalui Posko TMC di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Samba Wirahma, Koordinator Lapangan BBTMC dalam Operasi Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Mengurangi Dampak Bencana Banjir di Wilayah Jabodetabek Tahun 2020, mengatakan dua jenis pesawat yang dipinjamkan TNI AU, Cassa-212 A-2105 dan CN-295 A-2901, untuk melakukan operasi penyemaian garam.
Kedua jenis pesawat ini akan menuju ke arah Barat-Barat Laut dan Barat-Barat Daya Jabodetabek untuk melakukan penyemaian garam terhadap potensi awan hujan yang ada, agar jatuh di wilayah tersebut sebelum mencapai Jakarta dan sekitarnya.
"Rencana Cassa, area Barat-Barat Laut. CN, area Barat-Barat Daya hingga ke Selat Sunda dan sekitarnya. Realisasi menunggu mereka (dua pesawat itu) landing dulu," kata Samba.
Untuk Sorti 1 pada operasi TMC ini menggunakan pesawat CN-295 untuk menyemaikan 2.400 kg garam atau Natrium Klorida (NaCl) ke area Barat-Barat Daya Jabodetabek. Sementara untuk Sorti 1 menggunakan pesawat Cassa 212 akan menuju area Barat-Barat Laut Jabodetabek untuk menyemaikan 800 kg garam.