Viral Gempa Lombok Akan Picu Megathrust di Jakarta, Ini Kata BMKG

Selasa, 7 Januari 2020 10:27 WIB

Ilustrasi gempa. REUTRES

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai pesan viral gempa Lombok yang dikaitkan dengan potensi aktifnya megathrust di Pulau Jawa, utamanya Jakarta. Menurut BMKG, gempa Lombok memiliki sumber gempa yang berbeda dengan megathrust.

"Gempa Lombok dibangkitkan oleh Sesar Naik Flores, sedangkan sumber gempa megathrust dibangkitkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona subduksi," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly, Selasa 7 Januari 2020.

Dalam pesan yang beredar disebutkan bahwa Lombok dalam sehari sudah digoyang gempa sebanyak tiga kali dengan kekuatan masing-masing magnitudo 6,5; 6,0; dan 7,0. "Jika gempa berkelanjutan hingga besok maka perkiraan BMKG mengenai MEGATHRUST Pulau Jawa sangat mungkin terjadi khususnya Jakarta yang diperkirakan besarnya mencapai 8,9 SR," demikian tertulis dalam pesan tersebut.

Sadly menegaskan, potensi gempa kuat di zona megathrust Jawa merupakan hasil kajian model yang siapapun tidak tahu kapan terjadinya. Untuk itu, dia menyatakan, "BMKG meminta masyarakat saat ini tidak perlu mengkait-kaitkan kemungkinan akan terjadinya gempa kuat yang berdampak di Jakarta."

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing berita bohong (hoax) serta isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Pastikan informasi gempa bumi berasal dari lembaga resmi pemerintah dalam hal ini BMKG yang dapat diperoleh melalui website bmkg.go.id, mobile apps Info BMKG dan media sosial resmi BMKG," katanya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Mataram Agus Riyanto mengatakan dari hasil simulasi dan pemodelan tsunami justru wilayah Lombok Selatan menyimpan potensi gempa megathrust berkekuatan magnitudo 8,5 dan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 20 meter sejauh hingga lima kilometer. Namun dia juga menegaskan soal ketidakmampuan prediksinya.

"Kapan waktunya tidak ada yang tahu bahkan teknologi secanggih apapun tidak bisa memprediksi dan mengetahui kapan akan terjadi gempa itu," ujarnya di sela-sela seminar manajemen kebencanaan yang dilaksanakan di Universitas Nahdatul Ulama NTB di Mataram, Kamis, 4 Juli 2019.

Agus merujuk pada sejarah dan hasil penelitian, gempa besar pernah terjadi di perairan selatan, khususnya Lombok pada 500-1000 tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dari jejak pasir sisa tsunami yang tertinggal. Sedangkan, gempa terakhir yang besar terjadi pada tahun 1977 di wilayah Sumba Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga berimbas pada wilayah selatan NTB dan hingga sekarang tidak pernah terjadi lagi, namun tetap saja hal tersebut menurutnya harus tetap diwaspadai.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

40 menit lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

5 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

5 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

8 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

15 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

16 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

17 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya