TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan European Space Agency (ESA) mengatakan mereka telah menemukan cara untuk menghasilkan oksigen dari debu bulan. Sampel debu bulan asli ditemukan 40 sampai 45 persen berat oksigen, menurut ESA, sebagaimana dilaporkan Futurism, 17 Januari 2020.

Tim itu baru saja membuka "pabrik oksigen prototipe" di dalam lab Pusat Penelitian dan Teknologi Ruang Angkasa Eropa di Belanda.

"Mampu memperoleh oksigen dari sumber daya yang ditemukan di Bulan jelas akan sangat berguna bagi pemukim bulan di masa depan, baik untuk bernapas maupun dalam produksi bahan bakar roket lokal," kata Beth Lomax dari University of Glasgow dalam sebuah pernyataan.

Sistem prototipe mereka mencampur simulasi regolith bulan - mereka belum mencobanya dengan yang asli - dengan garam kalsium klorida cair. Para ilmuwan kemudian memanaskan campuran hingga 950 derajat Celcius dan menjalankan arus melalui itu, untuk melepaskan oksigen. Proses itu disebut elektrolisis garam cair.

Proses elektrolisis memiliki produk sampingan lain yang bermanfaat: paduan logam. Para ilmuwan juga sedang menyelidiki aplikasi untuk memanfaatkan paduan ini di Bulan.

Tim sedang mencari untuk merancang "pilot plant" yang dapat dioperasikan di Bulan pada pertengahan 2020-an.

FUTURISM | ESA