Cina Butuh 60 Juta Masker Tiap Hari Redam Virus Corona Wuhan

Reporter

Antara

Sabtu, 25 Januari 2020 23:30 WIB

Puluhan orang menggunakan masker saat berada di rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya di Wuhan, provinsi Hubei, China 22 Januari 2020. China News Service/via REUTERS TV

TEMPO.CO, Jakarta - Cina membutuhkan hingga 60 juta lembar masker per hari selama virus corona misterius mewabah di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu. Sejak merebak pada akhir Desember lalu, virus yang menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) itu telah menginfeksi lebih dari 1300 orang di Cina daratan dan menyebabkan 41 orang--sebanyak 38 di antaranya di Wuhan--meninggal per Sabtu 25 Januari 2020.

"Kebutuhan masker 50-60 juta masker per hari, sementara pasokannya masih sekitar 20 juta," kata General Manager Lanhine Corp., Cao Jun, dikutip media resmi setempat, Sabtu 25 Januari 2020.

Lanhine merupakan perusahaan yang menyediakan masker dan peralatan perlindungan wajah yang berkantor pusat di Provinsi Zhejiang. Kurangnya pasokan menyebabkan masyarakat China sangat membutuhkan masker impor, terutama yang berstandar N95 yang biasa digunakan oleh petugas bedah medis.

Analis bisnis di Global Times berpendapat bahwa wabah virus yang sekarang terjadi memberi momen bagi produsen masker dalam negeri untuk meningkatkan kepercayaan konsumennya. Tak heran kalau Lanhine pun memanggil para karyawannya yang sudah bersiap mudik Tahun Baru Imlek untuk bekerja kembali insentif upah empat kali lipat dari hari biasa.

Menurut Cao, perusahaannya telah menerima pesanan 100 juta masker. Pesanan itu dijawab dengan meningkatkan kapasitas produksi selama musim libur Imlek ini menjadi 400 ribu helai per hari. Itu pun semuanya telah dikirimkan ke sejumlah rumah sakit.

Permintaan di pasaran umum juga melonjak tajam, terutama untuk merek 3M dan Honeywell. Lonjakan permintaan masker ini persis saat wabah SARS terjadi di negeri itu pada 2003, wabah flu burung 2009, dan polusi udara terparah di Cina pada 2013-2014.

3M merupakan produk Amerika Serikat yang sangat populer di China. Bahkan platform e-dagang Taobao dan JD.com kewalahan memenuhi permintaan konsumen.

Harganya pun naik 3 yuan menjadi 40 yuan (Rp 80 ribu) per helai. Padahal Alibaba Group selaku pengelola Taobao sudah meminta kliennya untuk tidak menaikkan harga jual masker.


Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya