BPPT Buat Formula Makanan untuk Remaja, Cegah Anemia

Selasa, 28 Januari 2020 17:53 WIB

Inovasi pangan Purula untuk mencegah anemia pada remaja dari Pusat Teknologi Agroindustri BPPT hadir dengan berbagai macam rasa dalam pameran Hari Gizi Nasional, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Januari 2020. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya kasus anemia mendorong Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat formula makanan untuk para remaja. Nama inovasi itu diberi nama Purula, kependekan dari Peptida Unggul Rumput Laut.

Ditemui di Pameran Hari Gizi Nasional di Gedung Kementerian Kesehatan, Selasa 28 Januari 2020, Direktur Pusat Teknologi Agroindustri BPPT Hardaning Pranamuda menjelaskan kenapa mereka menyasar para remaja. "Karena satu dari empat remaja itu anemia, jadi ini masalah yang concern-nya cukup tinggi," katanya.

Hardaning menambahkan, kasusnya juga cukup tinggi pada ibu hamil. Perbandingannya, kata dia, satu berbanding dua. Menurutnya, ibu hamil yang mengidap anemia berpotensi melahirkan anak yang juga anemia. Akibat lanjutannya adalah berat badan si anak nantinya kurang dan berpeluang stunting.

"Itulah kenapa kami siapkan untuk remajanya. Bagaimana mempersiapkan ibu itu agar tidak kena anemia," kata dia.

Hardaning menjelaskan, Purula dengan tujuh varian rasa (Beef BBQ, Spicy, Cheese, Corn, Garlic, Salmon, dan Original) diformulasi dari bahan dasar rumput laut. Sedang peptida unggul yang dimaksud adalah protein dari kedelai yang bisa meningkatkan penyerapan zat besi ke dalam darah.

Advertising
Advertising

“Protein kedelai itu kami olah, di-treatment sehingga menjadi potongan kecil namanya peptida," katanya menerangkan. Pengolahan itu dianggap jauh lebih efektif ketimbang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. "Karena itu tidak semuanya akan terserap ke dalam darah. Dengan Purula bisa meningkatkan penerapan zat besi.”

Direktur Pusat Teknologi Agroindustri BPPT Hardaning Pranamuda menunjukkan inovasi pangan Purula di pameran Hari Gizi Nasional di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa 28 Januari 2020. TEMPO/Khory

Tim peneliti bioteknologi BPPT bekerja sama dengan Indofood untuk mengembangkan inovasi pangan ini. Sebelumnya mereka memberdayakan hasil panenan petani rumput laut di Kabupaten Lebak, Banten.

Rumput laut lalu diproses dengan dihaluskan. Bersamaan dengan itu, disiapkan peptida unggul hidrolisat kedelai dengan fasilitas yang memiliki skala yang cukup besar. Kedelai diolah baik secara fisik maupun kimia menggunakan enzim.

“Peptida kami perkaya juga dengan asam folat atau folikesit, karena ini unsur yang penting juga dalam penyerapan zat besi. Kemudian vitami-vitaminnya kita tambahkan. Jadi ini sudah cukup lengkaplah,” kata Hardaning.

Selain itu, BPPT juga melakukan kordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk komponen gizi yang pas pada Purula mulai dari zat besi, asam folat, dan vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. “Kan tidak boleh lebih (gizi) bahan-bahannya agar memenuhi kriteria-kriteria yang disyaratkan Kemenkes. Purula juga sudah mendapatkan izin edar pangan olahan dari Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) per Mei 2019,” kata Hardaning menambahkan.

Berita terkait

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

20 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

24 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

24 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

27 hari lalu

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

Delegasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kunjungan kerja ke India untuk membina kerja sama di bidang bioteknologi.

Baca Selengkapnya

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

31 hari lalu

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

BRI melalui program KlasterkuHidupku memberi bantuan peralatan untuk budi daya rumput laut.

Baca Selengkapnya

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

42 hari lalu

Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?

Baca Selengkapnya

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

47 hari lalu

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

47 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

54 hari lalu

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.

Baca Selengkapnya