Ini Detik-detik Helikopter Kobe Bryant Sebelum Jatuh dan Meledak

Selasa, 28 Januari 2020 21:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi Amerika Serikat mengungkap detik-detik menjelang helikopter yang mengangkut sembilan orang, termasuk legenda NBA Kobe Bryant, jatuh dan meledak di Calabasas, California, Amerika Serikat, pada Minggu pagi 26 Januari 2020. Helikopter itu sempat meminta izin ke air traffic control terbang dalam kondisi cuaca dengan jarak pandang di bawah batas yang biasa diizinkan atau direkomendasikan.

Beberapa saat kemudian terekam percakapan terakhir kalau pilot helikopter itu mengabarkan mendaki untuk menghindari kabut. Ketika ditanya apa yang rencananya akan dilakukan, pilot tak menjawab lagi. Data radar menunjukkan helikopter itu mendaki 2.300 kaki lalu mengayun turun ke kiri. "Kontak radar terakhir terjadi sekitar pukul 9.45 pagi," kata anggota KNKT Amerika, Jennifer Homendy, Senin 27 Januari 2020, seperti dikutip dari CNN.

Permintaan izin untuk terbang dengan jarak pandang yang lebih pendek (under special visual flight rules) diminta saat helikopter di tengah penerbangan dari John Wayne Airport, di Orange County, menuju Burbank Airport di Thousand Oaks. Di lokasi tujuan itu, Kobe sejatinya menonton tim basket putri yang dilatihnya bertanding. Termasuk anggota tim itu adalah putri Kobe, Gianna (13). Gianna dan dua rekan satu timnya juga ada di helikopter nahas itu.

Tak ada korban selamat dari kecelakaan tersebut. Bangkai helikopter terserak dalam radius 500-600 kaki. "Ini kecelakaan yang mengerikan," kata Homendy saat melukiskan lokasi puing.

Juru bicara Kepolisian Los Angeles, Josh Rubenstein, menguatkan keterangan cuaca berkabut pada pagi helikopter itu celaka. Karena cuaca itu, dia mengatakan melarang seluruh helikopter milik kepolisian terbang pada pagi itu.

Advertising
Advertising

Homendy menambahkan, pilot seharusnya menjaga komunikasi dengan menara kontrol dan terus melapor ketika diizinkan meneruskan penerbangan pada pagi itu. Hal itu sempat dilakukan ketika pilot meminta terbang dipandu. Namun ATC melaporkan helikopter itu terbang terlalu rendah. "Sekitar empat menit kemudian pilot melporkan terbang mendaki menghindari kumpulan kabut."

Sebelumnya, raksasa di industri antariksa dan kontraktor proyek-proyek pertahanan, Lockheed Martin, berjanji menginvestigasi penyebab helikopter jatuh yang menewaskan eks superstar NBA dan legenda LA Lakers Kobe Bryant. Helikopter nahas itu memang bagian dari unit produksi Lockheed Martin, yakni Sikorsky S-76B. Helikopter ini adalah satu di antara seri S-76 yang debut pada 1977.

Kecelakaan bukan kali pertama ini terjadi. Sikorsky S-76 pernah jatuh di Kanada pada 2013, juga di Turki pada 2017. Meski begitu, catatan di situs Lockheed menyatakan seri helikopter ini sangat aman karena seluruhnya telah mencatat lebih dari 7,4 juta jam terbang.

Jurubicara Sikorsky, Callie Ferrari, kepada USA Today lewat surat elekronik, Minggu malam, menyatakan belum ada indikasi cacat atau gagal fungsi yang langsung terdeteksi sebagai penyebab helikopter Kobe Bryant jatuh ke tengah kabut lalu meledak. "Kami telah berkomunikasi dengan KNKT Amerika dan siap sedia membantu investigasi."

CNN

Berita terkait

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

7 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

25 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

Polri menyiapkan 2 helikopter yang akan beroperasi sebagai ambulans udara guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

47 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

50 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

21 Februari 2024

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

Tim pencarian darat menemukan jenazah kedua pilot Helikopter Whitesky Aviation dan satu petugas lapangan yang ikut dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

21 Februari 2024

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

Helikopter Whitesky Aviaton yang hilang kontak sejak Selasa siang dipastikan dalam kondisi layak terbang.

Baca Selengkapnya

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

21 Februari 2024

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

Basarnas akan berkoordinasi dengan BMKG dalam pencarian helikopter perusahaan tambang nikel Weda Bay yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah.

Baca Selengkapnya

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

20 Februari 2024

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

Helikopter dengan nomor penerbangan Bell 429 PK-WSW sewaan perusahaan tambang PT Weda Bay Nikel dilaporkan hilang kontak pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya