Bio Farma Bicara Produksi Vaksin Corona Wuhan, Ini Penjelasannya

Sabtu, 1 Februari 2020 11:24 WIB

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Bandung - Head of Corporat Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, mengatakan kalau Bio Farma sudah memiliki kemampuan mengembangkan vaksin. “Secara teknologi kami sudah terbiasa dengan virus,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat 31 Januari 2020.

Iwan mengatakan, produksi vaksin membutuhkan 'bibit' virus yang dilemahkan. Bibit virus itu belum tersedia untuk kasus virus corona yang saat ini sedang mewabah dari Wuhan, Cina. “Kami harus ada seed-nya, itu biasanya dari WHO,” kata dia.

Iwan mengatakan, hingga saat ini belum ada negara yang bisa memproduksi vaksin corona Wuhan. “Ini kan outbreak, baru,” kata dia menambahkan.

Menurut Iwan, belum lama Kementerian Kesehatan mengajak Bio Farma untuk menggelar diskusi fokus mengantisipasi virus corona Wuhan. “Kemarin ada semacam focuss group discussion, memang lintas kementerian, sudah dibicarakan bagaimana mengantisipasinya,” kata dia.

Iwan mengatakan, belum ada keputusan lebih jauh yang diambil melibatkan Bio Farma untuk antisipasi virus corona. “Masih koordinasi terkait ini. Kita juga masih melihat perkembangan, karena ini juga melibatkan dunia, tidak hanya Indonesia,” kata dia.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Tim Khusus Corona, Rumah Sakit Umum dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Anggraeni, juga mengatakan, hingga saat ini belum ada obat dan vaksin untuk virus corona. “Sampai saat ini belum,” kata dia di Bandung, Jumat, 31 Januari 2020.

Anggraeni mengatakan, saat ini WHO sedang menunggu hasil penelitian dari Arab Saudi yang mengembangkan vaksin untuk MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus). Wabahnya dilaporkan pertama kali muncul di negara itu pada 2012 lalu. "Mungkin penelitiannya akan dipercepat lagi,” kata Anggraeni.

Anggraeni mengatakan, MERS CoV masih satu keluarga dengan virus corona yang merebak di Wuhan, yang dinamai 2019 New Corona Virus atau nCoV. “Karena MERS CoV dengan 2019 nCoV sama-sama virus corona,” kata dia.

Anggraeni mengatakan, ada 7 anggota keluarga virus corona yang saat ini dikenal dunia. Empat sudah ada vaksinnya. Tiga belum, yakni SARS, MERS CoV, kemudian sekarang 2019-nCOV.

Dia menambahkan, kendati belum ada obatnya, ada sejumlah rencana pengobatan yang sudah disiapkan jika ditemukan kasus positif corona. “Karena mereka itu infeksi berat kita berikan obat simptotik, dan kita berikan antibiotik. Kita berikan antivirus, tapi antivirusnya yang yang ada saja, yakni Oseltavimir,” kata dia.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

48 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

49 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

54 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

55 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya