RSHS Bandung Kembalikan Pasien Pernah Terduga Virus Corona

Rabu, 5 Februari 2020 11:57 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah Virus Corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2020. RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta Tim Dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi Virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memulangkan seorang pasien yang pernah menjadi terduga terinfeksi virus corona yang mewabah dari Wuhan, Cina, (2019-nCoV). Si pasien, HA (20 tahun), dikembalikan ke rumah sakit asal yakni Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung karena kondisinya dilaporkan membaik.

Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Bandung, Yovita Hartantri, mengatakan pengembalian pasien itu telah dilakukan Jumat 31 Januari 2020. Namun tim masih memantau perkembangan pemulihannya. “Informasi dari dokter yang merawat di sana, alat bantu napas sudah dilepas dan sudah di ruangan biasa,” kata Yovita, Selasa 4 Januari 2020.

HA dan seorang terduga lain yaitu HGI, 35 tahun, telah dinyatakan negatif infeksi 2019-nCoV. Hasil pemeriksaannya telah diumumkan Kamis pekan lalu setelah keduanya masuk RS Hasan Sadikin Bandung pada Ahad 26 Januari 2020 secara bergiliran. HA dikabarkan mengalami gejala demam dan batuk serta datang dalam kondisi kejang dan tidak sadarkan diri. Sebelumnya, dia pulang dari Singapura.

Setelah dinyatakan negatif oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, RS Hasan Sadikin mempertimbangkan HA untuk keluar dari ruang isolasi infeksi khusus. “Kasihan juga sendirian di ruangan,” ujar Yovita. Tim berkoordinasi dengan rumah sakit asal untuk rencana pengembalian pasien.

HA dan HGI merupakan pasien perdana yang diduga terinfeksi virus corona mematikan yang sedang mewabah dari Wuhan, Cina. Selain karena faktor gejala juga pertimbangan riwayat perjalanan sebelum dirawat yaitu habis melawat ke Singapura dan HGI bahkan adalah warga asal Cina.

Direktur Medis dan Keperawatan RS Hasan Sadikin Bandung, Nucki Nursjamsi Hidajat, menerangkan bahwa langkah rumah sakit itu juga didasari Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV) dari Kementerian Kesehatan. Modul berisi 78 halaman itu diantaranya mengatur prosedur penanganan pasien suspek dan kategori pasien. “Tidak semua pasien harus dirawat dan diisolasi di rumah sakit,” kata Nucki.

Misalnya pasien yang punya gejala demam atau riwayat demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan punya riwayat perjalanan ke Cina atau negara lain yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala itu termasuk kategori Orang dalam Pemantauan. “Pasien seperti ini tidak harus diisolasi di rumah sakit, bisa di rumah saja,” kata Nucki, Kamis, 30 Januari 2020.

Sementara pasien dengan semua gejala yang sama ditambah pneumonia ringan hingga berat berdasarkan kajian klinis atau gambaran radiologis, masuk kategori Pasien dalam Pengawasan. Apalagi ditambah punya riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi virus Corona, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi virus corona di Cina atau negara lain yang terjangkit, atau punya riwayat kontak dengan hewan penular yang sudah teridentifikasi.

Pun jika pasien memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan demam lebih dari 38 derajat Celcius atau ada riwayat demam. “Ini bisa dirawat di ruang isolasi rumah sakit,” kata dia.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

12 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

13 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

17 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

20 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya