Saran Pakar Hindari Virus Corona: Matikan AC dan Buka Jendela

Selasa, 11 Februari 2020 08:37 WIB

Pekerja menggunakan pakaian pelindung dengan peralatan sanitasi saat akan menyemprotkan desinfektan di stasiun kereta api setelah meluasnya wabah virus corona baru di Kunming, provinsi Yunnan, Cina 4 Februari 2020. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ilmuwan Kesehatan dari Departemen Kesehatan Singapura, Profesor Tan Chorh Chuan menjelaskan beberapa cara sederhana agar terhindar dari virus corona baru--2019-nCoV.

Selain mencuci tangan dan membersihkan permukaan, kata dia, orang perlu mematikan AC, menyalakan kipas angin, dan mendapatkan udara segar.

Menurut Chuan, untuk sementara banyak yang tidak diketahui tentang virus yang berawal dari Wuhan, Cina itu. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa virus berkembang lebih baik di iklim yang sejuk dan kering. Sedangkan Singapura cuacanya panas, kurang kondusif bagi virus untuk berkembang," ujarnya, seperti dikuti Straits Times, Senin, 10 Februari 2020.

Di Singapura dan negara sekitarnya, kemungkinan persistensi virus di luar rumah lebih rendah. Chuan, satu dari delapan pakar penyakit menular di Singapura, hadir pada konferensi pers untuk memberi tahu tentang apa yang dilakukan untuk memerangi virus, dari bidang sains dan kesehatan.

Dia mengatakan banyak penelitian telah dilakukan tentang berapa lama virus bertahan di permukaan setelah pecahnya sindrom pernapasan akut (SARS) pada tahun 2003 lalu.

"Sebagian besar studi menunjukkan mereka tidak bertahan dengan baik di lingkungan yang panas dan lembab," kata Chuan. "Panas dan lembab artinya lebih dari 30 derajat C, dan dengan tingkat kelembaban lebih dari 80 persen."

Professor Hsu Li Yang, ketua program penyakit menular di Universitas Nasional Singapura (NUS), Saw Swee Hock School, mengatakan: "Pendingin ruangan adalah sesuatu yang tidak dapat membantu di Singapura, terutama selama musim panas. Tapi ruang tertutup, yang tidak terlalu lembab dan dingin, bisa membantu menyebarkan penyakit pernapasan."

Para ahli menyarankan bahwa cara lain untuk mengurangi penyebaran penyakit itu adalah dengan menjaga jendela dan pintu tetap terbuka untuk ventilasi ruangan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam dokumen yang menguraikan bagaimana mencegah virus corona menginfeksi, korban harus ditangani di kamar yang berventilasi baik.

Profesor Wang Linfa, direktur untuk program dalam penyakit menular NUS, mengatakan sinar ultra violet dan panas dari matahari dapat membunuh virus itu. "Jika Anda bisa tinggal di bawah matahari untuk sementara waktu, itu akan baik," tambahnya. "Vitamin D juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh."

STRAITS TIMES


Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

5 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

6 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

15 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

27 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

28 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

32 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

33 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

35 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

36 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya