Jenis Radioaktif di Perumahan Batan Diketahui, Ini Kata Bapeten

Sabtu, 15 Februari 2020 14:32 WIB

Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat 14 Februari 2020. Tim uji fungsi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) menemukan nilai radioaktivitas lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. Saat ini petugas telah mengambil sample tanah dan material dan melakukan clean up. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Indra Gunawan memastikan kalau lembaganya memandang serius temuan paparan radioaktif di atas normal di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. Dia menyatakan ekskavasi untuk mengevakuasi tanah yang diduga terpapar bahan radioaktif itu masih akan dilakukan karena dua kali pengerukan tanah yang dilakukan belum mengembalikan tingkat radioaktif ke level normal.

Informasi yang diterima Tempo.co di lokasi menyebut paparan mencapai 1000 kali lipat di atas ambang normalnya. Tapi Indra meminta mengabaikannya dengan alasan itu angka lama tanpa memberikan keterangan lebih rinci. "Untuk angka pastinya saat ini belum bisa kami infokan," katanya lewat pesan yang dikirim, Sabtu 15 Februari 2020.

Belum jelas juga bagaimana bisa ada bahan radioaktif tersebut di lokasi. Termasuk sudah berapa lama ada di sana. "Kami belum mencari tahu sampai ke sana," katanya saat ditemui di perumahan Batan Indah, Sabtu.

Ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono, menyebut adanya kandungan bahan Cesium 137 dari penggalian tanah di lima titik di sebuah lahan kosong Perumahan Batan Indah. Dari lokasi itu, sebelumnya, terdeteksi paparan radioaktif di atas normal oleh tim uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS–MONA) pada 30-31 Januari 2020.

"Kami masih selidiki, jenis Cesium ini, kan yang pakai banyak nah nanti ketahuan dari data- datanya, apakah ini limbah industri kesehatan atau seperti apa," katanya.

Advertising
Advertising

Ditemui terpisah, ketua RT setempat Suharso memaparkan awal temuan paparan radioaktif itu. Sesuai dengan keterangan yang sudah lebih dulu diberikan Indra lewat keterangan tertulis Jumat, Suharso mengatakan didatangi tim uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS–MONA) pada 30 Januari 2020 lalu.

Saat itu tim mengabarkan temuan adanya paparan radioaktif cukup tinggi dari sebuah bidang tanah di balik jalan raya di dalam perumahan tersebut. "Waktu itu sudah sore dan saya baru mau ke masjid," katanya.

Suharso mengaku tak terkejut dengan informasi itu. Dia mempersilakan tim melokalisir tempat yang dimaksud sementara dia lanjut ke masjid. Cuma, Suharso mengaku terus menagih tindaklanjut atas temuan itu. Dia yang sehari-sehari bekerja sebagai operasional reaktor nuklir di Batan tentang prosedur yang harus dilakukan. "Ya mesti dekontaminasi."

Baru pada 7-8 Februari tim dari Bapeten kembali datang, kali ini bersama petugas dari Batan. Seperti telah diberitakan, ekskavasi yang dilakukan saat itu dan mendapati sumber radioaktif dari serpihan yang belum diungkap lebih detil. "Waktu itu dilakuan penggalian tanah pertama namun radioaktif masih tinggi, lalu digali lagi hingga terisolasi wilayah yang sekarang," kata Suharso.

Saat ini Suharso meyakinkan kalau situasi di lingkungan perumahan itu tetap berjalan normal. Tidak ada kekhawatiran karena percaya pada kemampuan dekontaminasi yang sudah dan sedang dilakukan. "Apa yang harus dicemaskan? Semua di sini juga rata-rata 'orang Batan', sudah tahu apa yang dilakukan untuk situasi seperti ini," katanya ketika ditemui di rumahnya, sekitar seratus meter dari tanah tercemar radioaktif itu.

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Sabtu 15 Februari 2020, Pukul 16.35 WIB, untuk memperbaiki informasi angka radiasi paparan radiasi di lokasi dan melengkapinya dengan konfirmasi yang sudah diberikan Bapeten. Terima kasih.

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

27 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

50 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

25 Agustus 2023

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

Sampel air laut yang diambil setelah pembuangan air limbah dari reaktor nuklir Fukushima menunjukkan tingkat radioaktivitas dalam batas aman

Baca Selengkapnya

Warga Jepang Ajukan Gugatan Pembatalan Buang Air Limbah Fukushima

24 Agustus 2023

Warga Jepang Ajukan Gugatan Pembatalan Buang Air Limbah Fukushima

Warga Fukushima dan sejumlah prefektur lainnya di Jepang akan menggugat pemerintah Jepang untuk menghentikan rencana pembuangan air limbah radiaoktif

Baca Selengkapnya