Bukan Puncak Jaya atau Carstensz, Ini Nama Pemberian Suku Amungme

Senin, 17 Februari 2020 13:09 WIB

Pasar Kota Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua. ANTARA/Marcelinus Kelen

TEMPO.CO, Jakarta - Puncak Jaya di Pegunungan Jayawijaya, Papua, menjadi satu-satunya puncak gunung pemilik gletser atau lapisan es di daerah tropis. Di banyak peta dunia puncak setinggi 4.884 meter di atas muka lau tersebut dijuluki Carstensz Top yang tergolong puncak tertinggi di dunia, bersama-sama dengan Puncak Himalaya dan Puncak Andes.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menceritakan kalau Suku Amungme, Papua, pemilik hak ulayat atas kawasan Puncak Jaya, menamakan puncak bersalju ini Nemangkawi Ninggok. "Artinya, anak panah berwarna putih," katanya Tempo, Minggu, 16 Februari 2020.

Nama Puncak Carstensz sendiri bermula dari 1623, saat pelaut Belanda, Jan Carstensz, dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura. Melalui teropongnya, dia melihat adanya puncak yang hampir seluruhnya diselimuti salju.

Danau Larson berada di punggung pegunungan Jayawijaya, hanya petualang sejati yang bisa menikmati keindahan danau terpencil ini. Foto: @yusman_syahar

Laporan perjalanannya jadi bahan cemoohan orang-orang Eropa yang sulit menerima kenyataan bahwa di daerah tropis dekat katulistiwa bisa ditemui adanya salju," kata Hari, "Puncak yang dilihat Cartensz tersebut kemudian diberi nama Puncak Carstensz, yang sekarang dikenal dengan nama Puncak Jaya.”

Nama Puncak Jaya adalah kependekan dari Puncak Jayakesuma, nama resmi yang diberikan pada puncak ini setelah Papua kembali ke Indonesia—sebelumnya dikuasai Belanda.

Kini, pegunungan bersalju di Papua merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Lorentz, yang telah diakui oleh UNESCO. Nama ini berasal dari orang Belanda bernama H. A. Lorentz. Dia yang memimpin ekspedisi pertama ke pedalaman Pegunungan Jayawijaya pada 1907 lalu.

Misi itu didampingi oleh satu detasemen militer bersenjata yang bertujuan untuk melindungi para anggota tim dari kemungkinan adanya serangan dari orang Papua. Tim ini memulai penjelajahan mereka dari pesisir tenggara Papua.

“Mereka menyusuri hulu Sungai Noord atau Sungai Utara dengan perahu yang di kemudian hari dikenal sebagai Sungai Lorentz. Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki melintasi kawasan hutan hujan tropis,”

Meski tim ekspedisi ini berhasil masuk agak jauh ke pedalaman, mereka akhirnya memutuskan menghentikan perjalanan karena adanya serangan penyakit beri-beri sebagai akibat dari kekurangan vitamin. Selain itu, mereka juga kehabisan bahan makanan dan air. Ekspedisi ini dianggap gagal karena tidak berhasil mencapai pegunungan bersalju yang menjadi target utama.

Pada 1909, Lorentz kembali mengadakan ekspedisi kedua. Dalam perjalanannya, tim ekspedisi ini mengikuti rute yang sama seperti rute yang ditempuh oleh tim ekspedisi sebelumnya. Mereka akhirnya berhasil mencapai gunung bersalju, walau tak sampai di puncaknya.

Puncak Jaya. TEMPO/Rully Kesuma

Advertising
Advertising

Namun, pada 1962, Puncak Jaya berhasil ditaklukkan oleh tim ekspedisi yang juga dari Belanda, yang dipimpin Heinrich Harrer. Petualang ini dibantu di antaranya seorang Selandia Baru bernama Philip Temple.

"Dia sebenarnya orang yang paling berjasa dan pantas disebut namanya sebagai kunci prestasi ini," kata Hari soal Temple. "Dia yang sebelumnya melakukan pekerjaan awal yang pada akhirnya sangat membantu memuluskan perjalanan tim ekspedisi pimpinan Harrer.”

Temple disebut telah melakukan berbagai survei terhadap beraneka jalur alternatif menuju puncak bersalju sekaligus membuat peta rute perjalanan tersebut. “Tapi ia kurang beruntung. Karena kehabisan dana dan logistik, Temple tidak berhasil mewujudkan impiannya menaklukkan Puncak Jaya,” kata Hari lagi.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

12 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya