Pemerintah Sebut Temuan Radioaktif di Serpong Sebatas Pencemaran

Rabu, 19 Februari 2020 06:16 WIB

Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Bada Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang terjadi di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, adalah pencemaran limbah radioaktif. Paparan zat radioaktif, belakangan diketahui Cesium 137, ditemukan hingga lebih dari 2000 kali ambang normal di antara permukiman di perumahan itu pada akhir Januari lalu dan hingga kini masih dilakukan upaya dekontaminasi.

"Ini bukan kecelakaan nuklir, bukan kedaruratan nuklir. Jadi jauh sekali dibandingkan dengan kecelakaan nuklir, jauh sekali skalanya," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istiyanto, di Gedung BPPT, Selasa 18 Februari 2020.

Jazi juga menegaskan tidak ada kebocoran dari reaktor riset GA Siwabessy di Kompleks Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di sekitar kawasan yang sama. Dia menyatakan itu berdasarkan sembilan alat detektsi yang disebar di sekitarnya.

"Jadi kalau ada kebocoran langsung mendeteksi," katanya sambil membandingkan, "Nah yang terjadi kami membawa metal detektor keliling dan ditemukan di tempat sampah di Perumahan Batan Indah, dan ini klasifikasinya adalah pencemaran limbah radioaktif."

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan, juga meminta masyarakat tenang. Dia meyakinkan tidak ada dampak apapun dengan menyebut tingkat radiasi yang ditemukan masih rendah.

Advertising
Advertising

Anhar mengungkap itu meski radiasi logam cesium 137 yang ditemukan di lahan kosong Perumahan Batan Indah terukur sekitar 140 mikrosivert per jam. Ini jauh di atas ambang normalnya yang di kisaran 0,02-0,05. "Setelah dilakukan pengerukan tanah dan tanaman, saat ini kurang dari 10 persen," katanya.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menegaskan kontaminasi logam cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Serpong, terjadi bukan akibat dari kebocoran fasilitas reaktor nuklir yang ada di komplek Puspitek Serpong.

"Banyak yang menyangka ini terjadi karena adanya kebocoran dari reaktor nuklir di komplek puspitek serpong, jadi kami tegaskan tidak," kata Bambang.

Menurut Bambang, Bapeten telah bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan investigasi atau penyelidikan guna mencari tahu sumber dari bahan radioaktif tersebut. "Memang tidak lazim ditemukan bahan radioaktif di wilayah yang relatif jauh dari tempat reaktor nuklir, juga bukan tempat resmi untuk limbah nuklir, karena tempat semestinya ada di dalam kompleks reaktor nuklir yang ada di Puspiptek Serpong," ujarnya.

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

47 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

9 Maret 2024

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

21 Januari 2024

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menko Marinves Luhut Pandjaitan mendapatkan tugas baru dari Jokowi. Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO. Ini sejarah beragam penolakan PLTN.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

25 Agustus 2023

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

Sampel air laut yang diambil setelah pembuangan air limbah dari reaktor nuklir Fukushima menunjukkan tingkat radioaktivitas dalam batas aman

Baca Selengkapnya