Pekerja tengah memproduksi masker di Mask Factory, di Hong Kong, Cina, 19 Februari 2020. Wabah Virus Corona di sejumlah negara membuat produski masker meningkat drastis. REUTERS/Tyrone Siu
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa remdesivir, antivirus buatan Gilead Sciences, mungkin efektif melawan virus corona COVID-19. Komentar itu dilaporkan oleh CNBC dalam konferensi pers di mana organisasi itu memuji pemerintah Cina atas tindakan yang diambil untuk membendung penyebaran virus.
Ketika mengidentifikasi obat apa pun yang berpotensi memerangi penyakit akibat virus corona, WHO memilih obat dari Gilead Sciences itu. Remdesivir adalah antivirus investigasi yang belum disetujui di mana pun secara global untuk penggunaan apa pun, demikian dikutip laman The Street, Senin, 24 Februari 2020.
Namun, Gilead Sciences telah bekerja sama dengan pejabat kesehatan global dalam menanggapi wabah virus corona dan para pejabat telah bereksperimen dengan remdesivir.
Sejumlah organisasi kesehatan berpartisipasi dalam uji coba, termasuk Badan Obat dan Makanan AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi, Departemen Pertahanan, dan CDC Cina.
Bekerja sama dengan otoritas kesehatan di Cina, Gilead Sciences telah memulai dua uji klinis virus corona. Salah satu penelitian adalah mengevaluasi remdesivir pada pasien dengan penyakit yang dikonfirmasi telah mengembangkan komplikasi klinis yang lebih parah, seperti persyaratan untuk oksigen tambahan.
Penelitian lain mengevaluasi obat pada pasien virus corona yang telah dirawat di rumah sakit tetapi tidak menunjukkan manifestasi yang signifikan dari penyakit ini. Obat ini tersedia untuk pasien melalui permintaan penggunaan penuh yang harus diajukan oleh dokter yang merawat pasien.
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus
17 hari lalu
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus
Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?