Bawa Teknologinya, AS Turun ke Kebakaran Hutan Gambut Indonesia

Reporter

Antara

Selasa, 25 Februari 2020 23:12 WIB

Helikopter MI-172 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara dengan water boombing di Pedamaran Induk, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Kebakaran hutan dan lahan ini terjadi sejak empat hari yang lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Palembang - Amerika Serikat akan membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Bantuan disebut sebagai komitmen penyelamatan lingkungan di lahan gambut.

Staf Bidang Iptek dan Lingkungan Hidup Kedutaan Besar Amerika Serikat, Joshua H. Lestig, menyampaikan komitmen itu di Kayuagung, Selasa, 25 Februari 2020. Dia mengatakan, bantuan akan diwujudkan dalam bentuk penguatan sistem peringatan dini dan penanggulangan dampak dari kebakaran hutan dan lahan di bidang sosial kemasyarakatan dan ekonomi.

Menurut Joshua, OKI sangat rentan mengalami kebakaran hutan apalagi saat musim kemarau. "Dan sebagian besar lahannya merupakan lahan gambut yang dikenal sebagai paru-paru dunia, hal ini yang melatari kami ingin membantu,” kata dia.

Joshua mengatakan, sebenarnya Amerika Serikat memiliki pengalaman yang sama dengan Indonesia dalam menghadapi kebakaran lahan, meski dengan karakteristik yang berbeda. Ia mencontohkan kebakaran California setiap tahun.

Sejauh ini, Joshua menyatakan, AS telah menemukan formula untuk sistem peringatan dini, revegetasi, dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan. “Salah satunya formula nyata untuk konservasi dan pengurangan deforestasi, yakni membangun kapasitas petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata dia.

Ia menjelaskan, Amerika juga menawarkan Bantuan Teknis Dinas Kehutanan AS (USFS). Dukungan tenaga ahli teknis disebutnya bisa mendukung upaya Pemda OKI mengembalikan ekosistem lahan gambut dan menggunakan sistem informasi geospasial untuk perencanaan penggunaan lahan dan pencegahan kebakaran.

Selain itu, AS juga menawarkan bantuan penguatan Incident Command Systems (ICS) atau yang dikenal sebagai POSKO, serta Proyek Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut yang didukung USAID. Program ini menggunakan alat yang dapat mengidentifikasi daerah mana saja yang rentan kebakaran.

Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar menyambut baik dukungan pemerintah AS dalam penanggulangan kebakaran lahan di wilayahnya. Dia mengklaim riset maupun upaya ‘early warning’ sudah dilakukan. "Saat ini yang kami butuhkan solusi nyata agar kebakaran tidak terjadi di lahan gambut. Kami harap AS dapat membantu,” kata Iskandar.

Berita terkait

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

20 jam lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

20 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

22 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

7 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

8 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

11 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya