Jakarta Masih Banjir, BPPT Kerahkan Metode Flare Cegah Hujan
Reporter
Zacharias Wuragil
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 26 Februari 2020 19:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengerahkan metode flare dalam upaya menanggulangi banjir karena hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya. Metode ini sejatinya sudah mulai diterapkan per hari ini, Rabu 26 Februari 2020.
"Jadi ada dua teknik yang kami terapkan mulai hari ini. Flare yang akan kami terbangkan dengan pesawat dari bandara Curug, Tangerang, dan bahan semai garam dari Bandara Halim Perdanakusumah yang sudah berjalan sejak 3 Januari lalu," kata Kepala BBTMC Tri Handoko Seto saat ditemui di kantornya di Kompleks Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu.
Seto menjelaskan perbedaan di antara keduanya. Metode semai awan pakai garam dilakukan dengan membidik awan-awan hujan yang terbentuk di luar dan mengarah ke Jakarta. Awan disemai diharapkan hujan bisa turun lebih cepat di atas laut--sebelum masuk kawasan Jabodetabek.
Metode dengan flare membidik awan yang sudah sampai ataupun tumbuh di atas Jabodetabek dan tidak bisa diatasi dengan semai garam. "Flare pakai bahan semai berbeda yang memungkinkan memperlambat turunnya hujan atau mengganggu proses terjadinya hujan itu," katanya menjelaskan.
Seto mengaku timnya mendapat instruksi untuk mengerahkan pula flare setelah banjir besar kembali merendam Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Banjir disebabkan hujan turun pada malam dan dinihari.