Ahli LIPI Cemaskan Penanganan Longsor Sisi Jalan Tol Cipularang

Sabtu, 29 Februari 2020 22:44 WIB

Arus kendaraan bergerak perlahan melintasi ruas Tol Cipularang Km 118 yang tebingnya longsor hingga mengancam badan jalan tol dan perkampungan di Desa Sukatani, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 19 Februari 2020. Namun bila cuaca memburuk aparat akan memberlakukan contra flow agar keamanan selama perbaikan jalan bisa terus berlangsung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ahli dan peneliti longsor dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Adrin Tohari, mencemaskan pemasangan sheet pile di lokasi longsor di sisi jalan tol Cipularang KM 118. Barisan rapat tiang beton itu dipasang di lokasi yang disebut Adrin sebagai mahkota longsoran.

“Jadi saya khawatir, pemasangan sheet pile itu akan menyebabkan kenaikan air di dalam tubuh timbunan sehingga malah bisa memicu longsoran baru ke arah badan jalan tol,” katanya, Jumat 28 Februari 2020.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tengah melakukan penanganan longsor di KM118+400 Tol Cipularang atau Purbaleunyi. Longsor yang mengancam badan jalan tol itu terjadi dua pekan lalu.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Hedy Rahadian mengatakan di laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa dampak longsor paling mengancam berada di jalur B atau ke arah Jakarta. “Karena longsor berjarak 3,7 meter dari tepi bahu jalan tol,” ujarnya.

Bermaksud menjaga badan jalan, Ditjen Bina Marga lalu memasang sheet pile di lokasi tersebut. Pemasangan dimulai Kamis 20 Februari lalu dengan lama pengerjaan sekitar 10 hari. Selain itu pihaknya akan melakukan penanganan permanen dengan melakukan rekonstruksi yang memakan waktu sekitar satu bulan.

Advertising
Advertising

Menurut Hedy, kondisi tanah yang longsor kini sudah menjadi lumpur dan disebut mud flow atau lumpur yang bergerak karena penjenuhan air. Rencananya, kementerian akan merekonstruksi dari bagian bawah untuk penimbunan. “Kita juga cek secara teknis, kalau tidak cukup aman akan dilakukan perkuatan dengan retaining structure, apakah sheet pile atau bore pile sampai ke atas,” kata dia.

Adrin Tohari mengatakan pemasangan sheet pile bisa menyebabkan aliran air di kaki lereng timbunan terbendung. Alasannya karena pemasangan sheet pile itu harus rapat atau saling mengunci.

Menurutnya perlu beberapa langkah sebelum pemasangan sheet pile itu. Pertama analisis aliran air tanah di bawah timbunan badan jalan tol KM 118. Dari hasil pantauan Adrin dan timnya pasca longsor di sana banyak mata air di lereng yang ambrol. “Mata air ini berasal dari aliran air dari lereng di daerah persawahan sisi jalan tol ke Padalarang,” katanya.

Langkah kedua membuat konstruksi drainase bawah permukaan di lereng yang longsor untuk mencegah kenaikan muka air di bawah timbunan badan jalan saat musim hujan lebat. Tahap ketiga, katanya, baru dilakukan penimbunan ulang dengan pemadatan di lereng yang longsor ditambah dengan perkuatan struktural di kaki lereng.

Foto tanah longsor dan kubangan di dua sisi Jalan Tol Cipularang Km 118+600 yang beredar di media sosial baru-baru ini. PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyebut gambar berasal dari kejadian pada 11 Februari 2020 dan memastikan telah melakukan perbaikan dan antisipasi setelahnya sehingga jalan tol aman dilalui. Istimewa

“Nah perkuatan struktural ini jangan menggunakan struktur yang bisa menahan aliran air di lereng, seperti sheet pile,” ujarnya. Konstruksi tiang pancang atau bor pile menurutnya lebih baik karena pemasangan tiang pancang dan bor pile itu berjarak dan tidak saling menempel rapat.

Pemasangan sheet pile di gawir atau lereng longsoran, sebaliknya, bisa menyebabkan ketidakstabilan baru karena aliran air di dalam timbunan jalan tol tertahan. “Kalau terjadi kegagalan sheet pile akibat kenaikan tekanan air di bawah timbunan, maka jalan tolnya bisa ambles dan bergeser,” katanya.

Peristiwa longsor di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, itu terjadi Selasa malam, 11 Februari 2020 pukul 21.00 WIB. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan longsor itu mengakibatkan seorang warga luka ringan.

Selain itu enam unit rumah warga rusak berat sementara 80 rumah lainnya yang dihuni 240 orang terancam kena longsor. Longsor juga berdampak pada lahan pertanian sawah sekitar 3 Ha, enam kolam ikan, pipa saluran air bersih sepanjang 1500 meter dan menyebabkan aliran listrik terputus.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

13 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

14 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

18 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

18 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

19 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya