Bank Sampah Tumbuh Pesat di Indonesia, Ini Datanya

Sabtu, 7 Maret 2020 11:30 WIB

Pelajar menimbang sampah plastik yang dibawa dari rumah oleh murid SD dan SMP Slamet Riyadi untuk ditukar dengan kupon alat tulis di halaman sekolah mereka di Bandung, Jawa Barat, 27 Januari 2017. Sekolah bekerja sama dengan Bank Sampah Bersinar berupaya mendidik anak-anak untuk mampu mengelola sampah dengan baik dan menukarkan sampah daur ulang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut pertumbuhan bank sampah di Indonesia yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Bank sampah tersebut diperhitungkan memiliki kontribusi mengurangi sampah sebanyak 1,7 persen pada 2017.

Data tersebut menunjukkan bank sampah yang merupakan partisipasi masyarakat dalam pengurangan sampah rumah tangga itu berjumlah 1.172 unit pada 2014. Setahun kemudian jumlahnya sudah menjadi 3.075.

Penambahan terus terjadi dan pada 2016 menjadi 4.280 unit, pada 2017 berjumlah 5.244 dan pada 2018 terdapat 8.036 bank sampah di seluruh Indonesia atau hampir 800 persen dari jumlah pada empat tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini diharapkan bisa membantu mengendalikan timbunan sampah yang terbesar memang berasal dari rumah tangga.

Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 KLHK Haruki Agustina menerangkan, 62 persen sampah yang ada di Indonesia berasal dari rumah tangga. “Maka harus ada pengelolaan yang baik di rumah tangga,” ujar dia dalam diskusi ‘Perempuan Pengelola Sampah Selamatkan Bumi’ di Gedung Manggala Wanabakti Rabu, 4 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Peran itu di antaranya dijalankan Bank Sampah Unit Cendana dari Bogor yang merupakan kelompok perempuan dalam Dharma Wanita Persatuan Badan Litbang dan Inovasi (DWP BLI) KLHK. Mereka memilah sampah secara efektif dan berkelanjutan setelah merasa prihatin dengan kondisi lingkungan yang rusak penuh dengan sampah di daerahnya.

“Bank sampah ini inisiatif kami,” ujar Pelindung Bank Sampah Unit Cendana, Nelly Agus Justianto.

Bank sampah tersebut dibentuk pada 2018, yang dimulai melalui sosialisasi pada Februari 2020 dengan mengundang Dinas LHK Kota Bogor, Kemudian pada April 2018 Bank Sampah Unit Cendana tepatnya di Jalan Gunung Batu nomor 5, Kota Bogor diresmikan.

“Kami ingin semakin banyak nasabah. Bukan hanya sampahnya, tapi juga orangnya. Manfaatnya, selain ekonomi ada juga manfaat secara lingungan dan sosial,” kata Nelly menuturkan.

Setiap sampah yang disetor nasabah, Nelly berujar, langsung dibayar oleh bank sampah induk yang dikelola Dinas LHK Kota Bogor, sehingga tidak ada sampah yang menumpuk. Nelly dan teman-temannya juga membuka cabang ada 6 unit, dan semua nasabah bisa bertransaksi dan setor di mana saja.

“Kami juga punya program loyalty customer, ini bisa menambahkan penghaslan nasabah, ada kursus gratis dan lainnya. Kami juga melakukan sosialisasi terus menerus untuk menambah nasabah dan keterjangkauannya,” kata Nelly.

Direktur Bank Sampah Unit Cendana Neni Rasyid Astana menambahkan diterapkannya pola hidup minim sampah di antara para anggota. Di setiap kegiatannya seperti arisan atau pertemuan bulanan, tidak boleh menyediakan air minum kemasan karena seluruh pesertanya diminta membawa botol minum masing-masing, termasuk tempat makannya.

"Juga membuat kreativitas yang bahannya berasal dari sampah seperti membuat tempat sendok dari kaleng bekas, kain perca untuk serbet pengganti tisu dan produk lainnya."

Berita terkait

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

1 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

11 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

11 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

12 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

17 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

26 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

26 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

27 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

29 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

33 hari lalu

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.

Baca Selengkapnya