Hadapi Kekeringan, Pelajar SMA Ubah Air Laut Jadi Tawar

Kamis, 12 Maret 2020 18:53 WIB

Remaja asal Lembata, Nusa Tenggara Timur, Maria Rosalinda Bunga Lengari dengan alat desalinasi air laut menjadi air tawar sederhana buatan dia dan teman-temannya. Alat dihasilkan sebagai reaksi atas dampak perubahan iklim yang dialami di lingkungan tempat tinggalnya. FOTO/ PLAN INDONESIA

TEMPO.CO, Jakarta - Maria Rosalinda Bunga Lengari, 16 tahun, asal Lembata, Nusa Tenggara Timur, membuat sebuah alat sederhana pemanen air tawar dari air laut. Pelajar tingkat SMA yang biasa disapa Osin itu membuatnya untuk menghadapi masalah kekeringan dampak perubahan iklim yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya.

Osin, siswi kelas X SMA Negeri 1 Lebatukan, menceritakan bagaimana awal dirinya mempunyai ide tersebut dalam acara diskusi Pojok Iklim bertajuk ‘Kiprah Cerdas Milenial dan Generasi Z: Bagian Solusi Perubahan Iklim’. “Awalnya saya mendapatkan sosialisasi dari Plan Indonesia mengenai sosialisasi dan dampak dari perubahan iklim,” ujar dia di Ruang Rimbawan 3B, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu 11 Maret 2020.

Yayasan Plan Indonesia merupakan organisasi pembangunan dan kemanusiaan independen. Lembaga yang berkarya di 71 negara itu menyelenggarakan kegiatan Kemah Adaptasi Perubahan Iklim, yang menuntut pesertanya berinovasi untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Melalui kegiatan tersebut, Osin dan teman-teman di sekolahnya mulai memahami bahwa kekeringan yang terjadi adalah dampak perubahan iklim. “Kami dituntut untuk membuat suatu inovasi, dan didampingi guru akhirnya kami menemukan teori yang dikemas dengan hal yang sangat sederhana yaitu desalinasi air laut,” katanya menuturkan.

Anak ketiga dari empat bersaudara itu menerangkan, alat yang dia buat bentuknya seperti rumah-rumahan. Rangkanya dari kayu, alas memakai tripleks, wadah penampungan air laut menggunakan aluminium, alat ini dipasangi paralon yang dihubungkan dengan selang untuk mengalirkan air tawar.

“Awalnya kami berdiskusi dan berpikir bahwa kami mempunyai sumber daya air laut dan panas matahari. Proses terjadinya air hujan kan pasti penguapannya dari air laut, dari situ kami buat alat yang sederhana ini,” kata dia.

Meskipun hasil air tawarnya belum bisa dikonsumsi karena kandungan yang belum diteliti lebih lanjut, Osin menggunakan air tawar itu untuk air minum ternak dan menyiram tanaman. Dia berharap, alat yang dibuat bersama teman-temannya itu bisa dikembangkan sehingga bisa menghasilkan air yang lebih banyak dan layak untuk dikonsumsi.

Osin mengisahkan, anak-anak di wilayah tempat tinggalnya sudah terbiasa mengantre berjam-jam untuk mengambil air di sumur sedalam 22 meter. Ketika mengalami kekeringan yang bisa terjadi selama 8-9 bulan, tak jarang juga Osin dan teman-teman tidak mandi, dan hanya mencuci muka untuk berangkat sekolah.

Program Manager Plan Indonesia Wahyu Kuncoro mengatakan, Osin merupakan salah satu peserta dari Project Climate Change Child Centered Adaptation (4CA). "Di situlah kami bertemu dengan Osin, pertama kami melakukan studi awal sampai sejauh mana sih tingkat pemahaman masyarakat khususnya anak sekolah di Lembata mengenai perubahan iklim,” kata dia.

Kemudian, Wahyu berujar, Plan Indonesia menggelar kompetisi untuk eksplor ide kreatif dan akhirnya tercetuslah desalinasi air laut. “ Idenya pure dari mereka, kami hanya memberikan informasi mengenai perubahan iklim, solusi yang ditawarkan ya mereka sendiri yang mengusulkan,” kata Wahyu.

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

7 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

19 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

19 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

19 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya