Google Copoti Iklan Jual Masker Sementara Waktu, Ini Alasannya

Jumat, 13 Maret 2020 09:13 WIB

Warga memakai masker ketika menunggu transjakarta di Halte Senayan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Usai Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan dua orang WNI di Indonesia terdampak virus corona (Covid-19), warga dihimbau menggunakan masker di tempat keramaian maupun ketika menggunakan transportasi umum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Google untuk sementara waktu melarang iklan penjualan aneka masker medis. Larangan dibuat di tengah wabah virus corona COVID-19 di dunia yang sempat memicu pembelian besar-besaran masker medis oleh masyarakat umum hingga menciptakan kelangkaan.

"Karena sangat berhati-hati, kami memutuskan untuk sementara waktu melarang semua iklan masker untuk wajah," kata juru bicara Google kepada CNBC, Selasa, 10 Maret 2020.

Pembatasan disebutkan hanya berlaku untuk masker medis untuk wajah. Larangan tidak berlaku untuk iklan produk lain pelindung diri dari patogen seperti jas dan pembersih atau disinfektan.

Google mengatakan terus mengevaluasi apakah larangan tersebut akan berlaku untuk produk lain. Termasuk akan memakan waktu berapa lama sebelum menghapus iklan masker medis yang sudah ada. Artinya, pengguna kemungkinan masih akan melihatnya dalam beberapa hari mendatang.

"Kami secara aktif memantau situasi dan akan terus mengambil tindakan sesuai kebutuhan untuk melindungi pengguna," kata Google.

Perubahan kebijakan terbaru itu datang ketika Google mengakui ada kesalahan informasi pada platformnya setelah virus COVID-19 diketahui menyebar dengan cepat. Saat ini, virus yang berawal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, itu telah menyebabkan lebih dari 4.200 orang meninggal dan menginfeksi sedikitnya 118 ribu orang di seluruh dunia.

Para ahli medis telah berusaha memperingatkan orang-orang yang sehat agar tak perlu membeli masker. Arus pembelian yang besar malah menyebabkan kesulitan bagi para pekerja medis yang lebih membutuhkan masker-masker itu.

Pekan lalu, Google menampilkan iklan dan memberi ruang daftar belanja untuk produk yang secara eksplisit menjanjikan bisa mencegah penularan virus corona. Itu dilakukannya meski memiliki kebijakan yang melarang konten iklan yang bermotif memanfaatkan wabah tersebut.

Google mengikuti Facebook , yang pada Jumat pekan lalu sudah melarang sementara iklan dan daftar dagang yang menjual masker medis.

CNBC

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

11 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

18 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

31 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

33 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

37 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

38 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

38 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

40 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

51 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya