Terkuat 19 Tahun, Gempa Darat Sukabumi Merusak Hampir 2.000 Rumah

Reporter

Antara

Minggu, 15 Maret 2020 07:23 WIB

Warga melihat rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 11 Maret 2020. Data BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat di Kecamatan Kalapanunggal (17 rumah rusak berat, 15 rumah rusak sedang dan 17 rumah rusak ringan), Kecamatan Parakansalak (dua rumah rusak sedang), Kecamatan Cidahu (satu rumah rusak), dan Kecamatan Kabandungan (beberapa rumah rusak ringan). Foto: BNPB

TEMPO.CO, Sukabumi - Sedikitnya 1.782 rumah di Sukabumi, Jawa Barat, rusak akibat gempa yang mengguncang pada Selasa 10 Maret 2020. Jumlahnya bisa lebih banyak lagi karena pendataan dampak gempa darat berkekuatan 4,9 Magnitudo itu belum selesai.

"Jumlah kerusakan rumah yang paling banyak di Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Sabtu 14 Maret 2020.

Sutisna menyebutkan, data tersebut masih sementara karena tim gabungan yang bertugas di lokasi masih melakukan pendataan dan verifikasi. Selain itu ada beberapa kecamatan yang memperbarui data seperti Parakansalak.

Data yang baru masuk dari Kecamatan Parakansalak menyebutkan satu rumah rusak berat. Ada juga dari Kecamatan Cidahu sebanyak 12 rumah rusak sedang dan 28 rusak ringan, Kecamatan Warungkiara satu rusak ringan dan Kecamatan Cikidang masing-masing satu unit rumah rusak masuk kategori ringan dan sedang.

Data dari Kecamatan Kabandungan menunjukkan sebanyak 95 rumah rusak berat, 214 rusak sedang dan 422 rusak ringan. Adapun Kecamatan Kalapanunggal mendata 168 yang rusak berat, 293 rusak sedang dan 546 rusak ringan.

Kondisi rumah yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 11 Maret 2020. BMKG pun mencatat gempa terasa paling kuat di Cikidang, Ciambar, Cidahu, serta Kalapa Nunggal dengan paramter IV-V MMI, yakni getaran terasa hampir semua penduduk. Foto: BMKG

Advertising
Advertising

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) selama tujuh hari sejak 10 Maret lalu. Sepanjang periode itu Pusdalops BPBD setempat terus melakukan pemantauan, berkoordinasi dengan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) dan semua kecamatan yang merasakan atau terdampak gempa dari zona lokal Sesar Citarik, tepatnya di wilayah Kalapanunggal, tersebut.


Marwan mengatakan berkoordinasi dengan Polri dan TNI seperti mendirikan tenda darurat untuk mengungsi warga yang rumahnya tidak bisa dihuni lagi. Mereka juga mendistribusikan bantuan darurat mulai dari makanan siap saji hingga perlengkapan tidur.

Gempa 4,9 M pada Selasa sore menjelang magrib itu tercatat sebagai gempa terkuat di daratan Pasundan sepanjang 19 tahun terakhir. Gempa darat terkuat di Jawa Barat berkekuatan 5,1 M terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

3 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

3 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya