Studi: Burger dan Kentang Goreng Bikin Produksi Sperma Berkurang

Reporter

Terjemahan

Minggu, 15 Maret 2020 21:08 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para pria muda yang merasa kualitas sperma adalah hal yang penting mesti segera stop konsumsi burger, soda, pizza, dan kentang goreng. Diet makanan ala dunia barat itu, menurut sebuah studi, ternyata mempengaruhi produksi sperma yang lebih rendah ketimbang mereka yang biasa konsumsi makanan lebih sehat: ikan, sayuran, buah, dan air putih.

Studi itu mendapati kalau para pria dengan diet makanan barat menghasilkan sekitar 26 juta sperma lebih rendah per mililiter semen daripada mereka yang rendah diet itu. Para pria itu juga memiliki tingkat hormon reproduksi untuk kesuburan yang optimal yang lebih rendah.

Sedang pada kelompok pria berdiet makanan sehat, jumlah produksi spermanya terhitung 43 juta lebih banyak daripada milik mereka yang jarang makan ikan, sayuran dan menu sehat lainnya itu. "Jadi sperma Anda menunjukkan apa yang Anda makan," kata anggota tim peneliti, Feiby Nassan, dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston, Amerika Serikat.

Menurut Nassan, diet kaya ikan, daging ayam, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayuran menyediakan zat antioksidan dan asam lemak omega-3 yang penting untuk produksi sperma. "Hasil studi kami ini membuka peluang menggunakan pendekatan diet makanan untuk memperbaiki kualitas sperma di usia reproduktif," katanya.

Jumlah produksi sperma normal bervariasi 15-200 juta per milliliter semen. Menuliskan hasil studinya di JAMA Network Open, Nassan dkk menyebut angka itu telah menurun selama beberapa dekade diduga sebagian karena diet para pria di banyak belahan dunia yang berkembang tak sehat.

Advertising
Advertising

Studi itu melibatkan 2.935 pria sehat berusia 19-20 tahun di Denmark. Tim peneliitinya membagi mereka ke dalam empat kelompok berdasarkan pola dietnya: ala barat; pola makan seimbang yang sehat; 'open sadwich' terdiri dari seluruhnya biji-bijian, saus, ikan, dan susu; dan vegetarian.

Hasilnya, total jumlah sperma di kelompok diet ala Barat terhitung jauh lebih rendah daripada tiga kelompok diet lainnya.

Studi ini tidak didesain untuk membuktikan apakah diet makanan berdampak langsung terhadap sperma atau kesuburan. "Tapi hasil studi ini menambah bukti bahwa diet makanan sehat baik untuk kesehatan reproduksi pria," kata Muhammad Imran Omar dari University of Aberdeen, Inggris.

REUTERS

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

10 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

18 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

24 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

31 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

32 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya