Begini COVID-19 Mengoyak Paru-paru Turis Cina di Italia

Selasa, 17 Maret 2020 10:11 WIB

Pasien terinfeksi virus corona yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Italia mengungkap gambar paru-paru turis asal Cina yang menjadi korban pertama infeksi virus corona COVID-19 yang di negara itu. Peneliti di Institut Nasional Penyakit Menular di Roma mempelajari keduanya setelah mereka dinyatakan positif terinfeksi pada 29 Januari 2020.

Kedua pasien tersebut adalah seorang pria sehat berusia 67 tahun dan wanita berusia 65 tahun yang juga bugar. Pemindaian sinar-X dan gambar CT-scan mengungkap bagaimana COVID-19 merusak paru-paru dan sistem pernapasan mereka. Kerusakan disebut sama di antara keduanya, namun berbeda jika dibandingkan dengan dampak SARS dan MERS--penyakit menular lainnya sebab virus corona.

Gambar-gambar paru-paru yang terinfeksi itu diterbitkan dengan izin putri dari kedua pasien. Si pemilik paru-paru itu sendiri dilaporkan masih kritis dan berada dalam perawatan intensif ketika penelitian dilakukan. Hasil penelitian selengkapnya akan dimuat International Journal of Infectious Diseases terbit bulan depan.

Setelah mengalami masalah pernapasan dan demam, keduanya menjalani tes laboratorium yang mengkonfirmasi infeksi COVID-19 yang juga disebut SARS-COV-2. Kemudian, dilakukan pemeriksaan sindrom gangguan pernapasan dewasa (ARDS). Berselang empat hari kemudian, kedua pasien menderita gagal pernapasan, dan dua hari setelahnya sudah bergantung pada ventilator untuk bernapas.

Gambar x-ray awal mengungkap adanya glass-ground turbidity, di mana ruang udara di paru-paru mereka dipenuhi dengan cairan, biasanya air, nanah, atau darah. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan penebalan atau pembengkakan jaringan lunak.

Terungkap pula sebuah fenomena yang disebut crazy paving, yang menunjukkan penebalan pembatas yang memisahkan suatu rongga atau ruang (septum) dan septum intralobular. Ini dapat menghambat kinerja paru-paru.

Studi ini juga menemukan pembuluh darah dari jantung ke paru-paru membengkak. Peningkatan ukuran ini, yang dikenal sebagai hipertrofi, mengurangi ruang untuk udara di antaranya, menyebabkan kesulitan bernapas dan masalah pernapasan. Penyebabnya diduga hiperemia--kelebihan darah di pembuluh paru-paru--yang disebabkan oleh infeksi virus.

Para peneliti menulis: Pola paru-paru kedua pasien ditandai dengan hipertrofi pembuluh paru, yang ukurannya meningkat, terutama di daerah dengan gangguan interstitial yang lebih jelas.

Bukti radiologis baru ini juga menunjukkan perbedaan dari dampak infeksi virus SARS dan MERS. Peneliti di Italia menemukan keberadaan infiltrat paru--zat abnormal yang terakumulasi bertahap dalam sel atau jaringan tubuh--yang dapat menggambarkan prediktor awal dari kerusakan paru-paru.

Saat ini, 47 hari sejak dua pasien pertama didiagnosis positif, Italia telah mencatatkan angka kematian akibat COVID-19 lebih dari 2 ribu orang. Jumlah infeksi meroket hampir 28 ribu kasus.

DAILY MAIL | INTERNATIONAL JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES


Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

5 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

18 jam lalu

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya