Dokter Residen Meninggal Karena COVID-19, RSHS Bandung: Hoax

Sabtu, 21 Maret 2020 08:51 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah Virus Corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2020. RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta Tim Dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi Virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah rekaman suara berdurasi sekitar 3,5 menit beredar Jumat 20 Maret 2020. Suara perempuan yang mengaku bernama Intan itu mengabarkan kondisi di RS Hasan Sadikin Bandung semakin parah yang ditandai dengan istilah 'red zone' dan seorang dokter residen meninggal akibat terinfeksi virus corona COVID-19.

Rumah sakit menyatakan itu hoax. Direktur Utama Nina Susana Dewi mengatakan tidak benar ada residensi (dokter yang tengah studi spesialis) anastesi meninggal karena COVID-19. “Sampai saat ini tidak ada petugas kesehatan yang diisolasi dan tidak ada yang suspek,” kata Nina, Jumat 20 Maret 2020.

Dia menyatakan setiap petugas kesehatan yang punya kontak erat dengan pasien terkait virus Corona tergolong sebagai orang dalam pemantauan. Status itu sesuai pedoman pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.

Nina memastikan, para petugas kesehatan itu dijamin dan dipantau kesehatannya oleh manajemen rumah sakit. “Sebanyak 10 petugas kesehatan telah dites, semua hasilnya negatif (terinfeksi COVID-19),” ujarnya.

Dalam rekaman suara yang disebut hoax itu, seseorang bernama Intan mengatakan pasien dan residen anastesi meninggal di RS Hasan Sadikin Bandung. “Itu teman kita sendiri,” katanya sambil menahan tangis.

Menurutnya, ada dua temannya yang diisolasi dan yang dipantau terus karena diduga terinfeksi virus corona ada lima orang. “Teman-teman Intan yang sehat tidak boleh pulang ke rumah karena dianggap terpapar,” katanya.

Sebelumnya RS Hasan Sadikin juga harus menanggapi beredarnya voice note atau rekaman suara yang menyebutkan kedatangan rombongan pasien terinfeksi virus Corona (COVID-19). Kabar itu menyebutkan ada 13 pasien rujukan yang datang dan 8 diantaranya positif.

“Setelah kami telusuri info tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Humas RS Hasan Sadikin Bandung, Reny Meisuburriyani, lewat keterangan tertulis Senin 16 Maret 2020. Dia juga mengatakan nama Ardi Firmansyah – RSHS dari kabar itu sudah dicek dan hasilnya nihil.

Adapun pasien COVID-19 meninggal di RS Hasan Sadikin Bandung benar adanya. Sebanyak dua pasien yang diisolasi meninggal pada Kamis siang dan malam lalu. Satu di antara dua pasien pria itu disebutkan memiliki penyakit lain.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan pasien itu bukan warga Kota Bandung. “Masuknya Margahayu Utara daerah Cileunyi Kabupaten Bandung,” ujarnya Jumat 20 Maret 2020.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya