Eijkman Undang Para Peneliti, Indonesia Mau Bikin Vaksin Corona

Kamis, 26 Maret 2020 20:08 WIB

Sebuah tanda isolasi virus terlihat di pintu laboratorium saat teknisi laboratorium mempersiapkan media tumbuh virus di Eijkman Institute, Jakarta, 31 Agustus 2016. Laboratorium ini mampu mendiagnosis virus Zika. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengundang seluruh institusi terkait untuk upaya produksi vaksin infeksi virus corona COVID-19 dalam waktu yang pendek. Eijkman sudah memulainya dengan berkomunikasi dengan Bio Farma sebagai industri yang memproduksi vaksin.

“Intinya kami membutuhkan para ahli yang membidangi pertama tentu imunologi, vaksinologi, virologi, animal experimen, molekuler kloning dan juga bioinformatic. Itu yang akan kami undang untuk bisa bergabung,” ujar Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio, Kamis 26 Maret 2020.

Amin menyatakan itu dalam video conference dengan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. Eijkman tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang dibentuk dan diumumkan Bambang dalam konferensi video itu.

Konsorsium mendapat alokasi anggaran Rp 20 miliar untuk membuat riset dan inovasi yang bisa menghambat wabah COVID-19 di Indonesia, dan pembuatan vaksin termasuk di antaranya. “Proses pengembangan vaksin cukup lama, 12 bulan, walaupun begitu kita harapkan lebih pendek. Karena waktunya yang sempit, oleh karena itu dibutuhkan komitmen dari para peneliti,” kata Amin.

Profesor Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia itu berharap bisa menghasilkan satu vaksin yang bisa membangkitkan respon imun yang sangat baik. Bukan hanya untuk saat ini, tapi bisa melindungi masyarakat dari infeksi virus corona berikutnya.

Advertising
Advertising

"Hingga saat ini dunia sudah mengalami serangan tiga virus corona mematikan: SARS, MERS, dan sekarang COVID-19," kata Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik UI itu.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu hingga 18 bulan, dengan standar negara maju, dan punya sumber daya yang mumpuni. Oleh karena itu, Amin menerangkan, kemungkinan ketika vaksin sudah ada, pandemi saat ini sudah selesai. Namun, dia berujar, kemampuan Pembuatan vaksin harus tetap dijaga dan dipelihara.

"Karena jika ada ancaman berikutnya ‘tinggal pencet’ saja untuk langsung bisa memproduksi vaksin secara massal."

Saat ini, Eijkman belum bisa menyampaikan detail bagaimana proses pembuatan vaksin tersebut. Amin menargetkan, vaksin bisa membangkitkan atau menstimulasi antibodi sehingga bisa membuat health imunity terhadap masyarakat.

“Tentunya vaksin harus bisa punya sifat protektif atau melindungi dari infeksi virus dan kalaupun terinfeksi tidak parah,” ujar dia. Dan Amin berharap, “vaksin ini akan memiliki sifat cross protective terhadap virus corona.”

Dalam keterangannya, Menristek Bambang menyebut pembuatan vaksin merupakan prioritas jangka panjang. Di prioritas inivaksin satu kelompok dengan pengembangan obat.

Untuk prioritas jangka pendek, Menristek menunjuk pengembangan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, sterilization chamber, serta pengkajian terhadap sediaan bahan alami sebagai peningkat imun tubuh untuk mencegah COVID-19.

Sedangkan, jangka menengah fokus pada pengembangan dan pengkajian Rapid Test Kit COVID-19 baik deteksi awal maupun akhir (late detection), pengembangan suplemen, dan multivitamin. "Serta immune modulator dari berbagai tanaman Indonesia, salah satunya jambu biji."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya