Hoax, Peneliti Harvard Ditangkap Karena Jual Virus Corona ke Cina

Jumat, 10 April 2020 09:00 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Cek Fakta dari media daring Reuters menyatakan berita tentang penangkapan di Amerika terhadap seorang peneliti dari Harvard University untuk tuduhan membuat dan menjual virus corona ke Cina adalah palsu. Berita itu viral di media sosial, di antaranya Facebook.

Berita yang telah dibagikan lebih dari 79 ribu kali dalam berbagai bahasa itu menyertakan video laporan berita asli dari stasiun televisi ABC namun melengkapinya dengan deskripsi palsu. Berita yang diunggah Selasa, 7 April 2020, itu berbunyi:

"AS baru saja menemukan orang yang membuat dan menjual senjata biologis virus corona ke Cina, Charles Lieber, Kepala Departemen Kimia dan Biologi, Harvard University. Dia baru saja ditangkap hari ini, menurut sumber departemen Amerika. #StaySafe."

Penelusuran tim cek fakta mengungkap kalau penangkapan terhadap Charles Lieber oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat adalah benar. Tapi tuduhan untuknya adalah bersama dua peneliti Cina non-Harvard lainnya berbohong tentang hubungan mereka dengan pemerintah Cina.

Pada 28 Januari 2020, jaksa menuduh Lieber berbohong karena berpartisipasi dalam program Thousand Talents Plan China. Program yang dijalankan Wuhan University of Technology (WUT), Cina, itu bertujuan menarik spesialis peneliti yang bekerja di luar negeri.

Tuduhan kepada Lieber merupakan bagian dari agresivitas Amerika Serikat menghadang upaya yang dituduhkan kepada Cina bahwa negara itu bermaksud mencuri kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika.

Dalam pernyataan persnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat melaporkan, Lieber telah menjadi ilmuwan strategis di Wuhan University of Technology sejak 2011. Lieber lalu dikontrak dalam program Thousand Talents Plan China sejak 2012 hingga 2017.

Sebagai imbalan atas berbagai pembayaran (gaji dan hibah) yang diterimanya, Lieber menyediakan layananannya kepada WUT untuk program tersebut. Lieber dituduh berbohong tentang keterlibatannya itu, bukan karena membuat virus corona dan menjualnya Cina seperti yang disebar luaskan di media sosial itu.

REUTERS | CROWTANGLE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya