Hati-hati, Virus Corona COVID-19 Sembunyi di Hewan Peliharaan

Minggu, 12 April 2020 07:20 WIB

Seorang anggota Vshine menyelamatkan kucing peliharaan yang ditinggalkan oleh pemiliknya karena isolasi virus Corona.[Vshine/The Sun]

TEMPO.CO, Jakarta - Konsep human-animal-environment interface menjadi dasar yang melatar-belakangi mitigasi terhadap wabah penyakit infeksi, terutama yang bersifat zoonosis seperti COVID-19. Hal ini penting setelah temuan hewan domestik atau peliharaan di rumah pun memiliki kemampuan untuk menjadi 'tempat tinggal' nyaman virus tersebut.

“Kedekatan hubungan antara manusia dengan hewan peliharaan dalam sebuah ekosistem menjadi kunci dari mata rantai penularan, pemutusan rantai, sampai muncul kembali (relapse),” kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya, Chaerul Anwar Nidom.

Dalam literasi yang dibagikannya, Jumat 10 April 2020, Nidom menekankan fase relapse menjadi bagian yang tak kalah penting untuk diwaspadai. "Beberapa hewan liar dan domestik telah terbukti menjadi sumber utama penularan dan reservoir infeksi pada beberapa kasus wabah zoonosis," katanya.

Dia menerangkan, di dalam tubuh hewan, virus akan bersembunyi, berdamai dengan sistem imun host untuk mencapai suatu fase homeostasis, atau bahkan membangun kekuatan baru untuk kemudian siap dilepas ke lingkungan menjadi virus baru yang lebih ganas. "Sebagaimana teori Paradoks Peto pada proses kejadian kanker," katanya.

Itu sebabnya dia meminta kepada pemerintah lebih peduli dengan memeriksa rutin kesehatan kucing, anjing, dan hewan peliharaan, memastikan mereka tidak membawa virus corona COVID-19. Menurutnya, itu penting untuk mitigasi wabah dan pemutusan penyebaran COVID-19 dalam ruang lingkup yang lebih kecil.

Advertising
Advertising

"Perlu lebih waspada," kata dokter hewan lulusan IPB itu sambil menambahkan, "Surveilans aktif terhadap kucing dan anjing peliharaan atau jalanan dan hewan lainnya terhadap virus COVID-19.

Sebelumnya, tersiar berita tentang harimau bernama ‘Nadia’ di The Bronx Zoo New York, Amerika Serikat, bersama beberapa kucing lain terinfeksi virus corona COVID-19. Mereka diperkirakan tertular dari penjaga kebun binatang yang positif terinfeksi, tapi tanpa gejala klinis (asimptomatik).

Berita itu mengingatkan Nidom kepada data surveilans virus COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Selain juga penelitian dari Harbin Veterinary Research Institute (HVRI) di Cina yang menguji penularan COVID-19 terhadap hewan domestik, kesayangan dan ternak yaitu kucing, anjing, ferret, babi, ayam dan itik.

Tim peneliti dari Harbin mendapati kucing dan ferret adalah dua hewan domestik atau peliharaan yang peka terhadap infeksi virus corona COVID-19. "Jadi virus COVID-19 pada anjing memiliki replikasi yang lebih rendah dibanding pada kucing," kata pendiri Profesor Nidom Foundation (PNF) itu mengungkapkan.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

6 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya