Diperbesar 2 Juta Kali, Ini Momen Virus Corona Serang Sel Sehat

Senin, 13 April 2020 19:30 WIB

momen virus corona menginfeksi sel sehat dalam sampel di laboratorium di bawah perbesaran mikroskop dua juta kali oleh tim peneliti Oswaldo Cruz Foundation, Brazil. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ahli dari Oswaldo Cruz Foundation di Brazil merilis gambar-gambar virus corona COVID-19 saat menyerang sel sehat. Gambar diambil menggunakan mikroskop elektron yang kuat, sambil tim peneliti mempelajari cara replikasi dan penyebaran virus penyebab pneumonia akut tersebut.

Virus yang dijadikan obyek gambar adalah yang diisolasi dari sampel swab yang dikumpulkan dari hidung dan tenggorokan pasien yang terinfeksi. "Sel-sel yang terinfeksi kemudian dibawa ke laboratorium di mana mereka diperiksa di bawah mikroskop elektron untuk menangkap momen infeksi," bunyi pernyataan tertulis tim ahli itu, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis, 9 April 2020.

Mikroskop yang digunakan memungkinkan untuk memperbesar objek hingga dua juta kali ukuran normal. Itu memungkinkan tim peneliti untuk masuk jauh ke dalam sel dan melihat gerak gerik si virus.

Dalam satu rangkaian gambar tersebut, terlihat banyak partikel virus mematikan mulai mencoba memasuki sel. Gambar lainnya memperlihatkan beberapa partikel virus yang mencoba menginfeksi sel sitoplasma sel, tempat menyimpan materi genetik.

Dalam gambar lain, partikel virus telah menginfeksi sel, titik di mana pada manusia mereka dikatakan telah menangkap virus. Gambar itu berbentuk bintik-bintik gelap yang dianggap menunjukkan virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19.

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

Advertising
Advertising

Lembaga penelitian Brasil, Fiocruz, mengatakan sel-sel yang digunakan dalam penelitian itu berasal dari monyet hijau Afrika, bukan dari manusia. Kultur sel dari monyet hijau Afrika, suatu spesies primata yang ditemukan di Sudan dan Etiopia, sering digunakan dalam tes laboratorium.

Lembaga-lembaga penelitian di seluruh dunia sedang mempelajari virus itu dengan sangat terperinci untuk mencari tahu cara menghentikannya. Saat ini tidak ada obat atau vaksin untuk virus yang diperkirakan telah melompat dari kelelawar (zoonosis) itu.

Karena ini adalah virus yang sepenuhnya baru, para peneliti membutuhkan sebanyak mungkin informasi tentang patogen untuk menghasilkan vaksin.

DAILY MAIL | FIOCRUZ

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya