TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang astronot Amerika Serikat, Andrew Morgan dan Jessica Meir, akan kembali Bumi setelah masing-masing berada sembilan dan tujuh bulan di luar angkasa. Mereka telah diisolasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sambil menunggu kepulangan ke Bumi, planet yang kini dicekam pandemi penyakit virus corona 2019 atau COVID-19.

Morgan mengungkap kegalauannya melihat Bumi dari atas, yang menurutnya, tak berkurang mempesona. Itu sebabnya, dia mengatakan, sulit percaya apa yang sedang terjadi di bawah sana.

"Kami bisa menonton berita di sini, dan kami sudah berbicara dengan teman dan keluarga untuk mencoba menggambarkan," ujar Morgan seperti dikutip New York Pos, Minggu, 12 April 2020. Dia menambahkan, "Tapi dari atas sini, sulit untuk memahami apa yang telah terjadi dan bagaimana hidup akan berbeda ketika kami kembali."

Morgan dan Meir, dijadwalkan pulang ke Bumi pada Jumat, 17 April 2020. Pada saat itu mereka akan mendapati hampir 2 juta orang terinfeksi oleh virus corona COVID-19 dan lebih dari 110 ribu orang di antaranya sudah meninggal, sebagian besar berasal dari negaranya yakni Amerika Serikat.

"Akan sulit untuk tidak memberikan pelukan kepada keluarga dan teman-teman setelah berada di sini selama tujuh bulan,” kata Meir yang mengungkap kekhawatiran nantinya akan merasa lebih terisolasi di Bumi daripada di luar angkasa.

Astronot NASA Beri Motivasi untuk Bumi Melawan Corona

Meir mengungkapkan, keterasingan di antariksa diatasinya dengan kesibukan mengerjakan tugas. "Salah satu hal yang dibicarakan keluarga dan teman adalah koneksi yang bisa mereka bina dengan orang-orang terkasih," katanya tentang kehidupan di Bumi. "Itu mengeluarkan elemen manusia bawaan itu, mengingatkan kita akan prioritas kita," kata dia lagi.

Morgan dan Meir dijadwalkan kembali ke Bumi bersama kosmonot Oleg Skripochka. Ketiganya meninggalkan astronot NASA yang baru tiba Christopher Cassidy melanjutkan misi.

Cassidy tiba di stasiun antariksa internasional pada Kamis 9 April 2020. Dia sempat menjalani karantina dan pembatasan jarak serta sosial demi mencegah penularan virus corona.

"Kami tahu akan berada di karantina (di ISS), tapi kami tidak tahu bahwa seluruh dunia akan bergabung dengan kami. Tapi misi ini jadi terasa berbeda," ujar Cassidy menambahkan.

NEW YORK POST | POST