Pakar: Genetik Tentukan Seberapa Parah Risiko Pasien COVID-19

Rabu, 22 April 2020 07:20 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Studi baru yang dirilis oleh American Society for Microbiology mengungkapkan variasi genetik dalam sistem kekebalan tubuh seseorang memiliki peran besar dalam menjelaskan perbedaan kasus COVID-19. Pada dasarnya, penelitian ini menemukan bahwa beberapa sistem kekebalan kurang mampu mengenali infeksi virus corona.

Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Oregon Health & Science University dan Portland VA Research Foundation, yang percaya bahwa variasi gen HLA--komponen sistem kekebalan--dapat membuat orang tertentu lebih rentan terhadap virus corona.

"Secara khusus, memahami bagaimana variasi dalam HLA dapat mempengaruhi jalannya COVID-19 dan membantu mengidentifikasi individu yang berisiko lebih tinggi dari penyakit ini," bunyi studi itu, seperti dikutip laman The Ladders, Senin, 20 April 2020.

Secara spesifik ilmiah, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Virology itu berfokus pada gen sistem kekebalan yang dikenal sebagai gen antigen leukosit manusia. Gen ini sangat terlibat dalam kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali patogen, tapi hadir dalam berbagai bentuk dan bervariasi pada manusia.

Berkurangnya kemampuan untuk mengenali virus corona ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap gejala-gejala yang berkembang secara umum, serta lebih mungkin mengalami gejala parah yang memerlukan rawat inap.

Studi mereka menunjukkan, beberapa variasi gen sistem kekebalan yang terkait dengan HLA kemungkinan mempengaruhi seseorang untuk merespons infeksi SARS-CoV-2. Selain itu, dicatat bahwa beberapa bentuk gen HLA alternatif tampaknya terkait dengan manifestasi yang sangat parah dari virus corona pada pasien tertentu.

Dalam studi sebelumnya, kesimpulan serupa terjadi pada kasus parah virus SARS yang muncul di Cina pada tahun 2002. "Ini menjadi studi pertama yang melaporkan distribusi global tipe HLA dan haplotipe dengan konsekuensi epidemiologi potensial dalam kondisi pandemi saat ini," tulis penelitian itu.

Lebih lanjut, penulis penelitian juga percaya bahwa pasien virus corona dengan gen HLA cukup mudah diuji. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk memprediksi pasien mana yang akan mengembangkan gejala virus corona yang lebih parah dan memerlukan perawatan ekstra.

THE LADDERS | JOURNAL OF VIROLOGY | AMERICAN SOCIETY FOR MICROBIOLOGY


Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

2 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

4 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

8 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya