Di Sukabumi, Banyak Kasus Positif COVID-19 Tanpa Gejala

Reporter

Antara

Senin, 27 April 2020 06:20 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Sukabumi - Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan mayoritas kasus positif di daerah itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka meminta masyarakat setempat tidak meremehkan wabah penyakit virus corona 2019 tersebut.

"Saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi mencapai 25 orang, satu diantaranya sudah sembuh," kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Wahyu Hendrayana, Minggu 26 April 2020.

Wahyu menerangkan, pasien positif tersebut dari hasil penelusuran ternyata pernah kontak langsung dengan pasien yang lebih dahulu dinyatakan terinfeksi. Bahkan, Wahyu menyebut ada penambahan tiga kasus warga yang tertular COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab, yang seluruhnya tertular dari transmisi lokal.

Ia mengatakan dengan semakin banyaknya warga yang terjangkit COVID-19, apalagi tanpa gejala, kewaspadaan harus ditingkatkan. "Karena bisa saja ada orang yang positif tertular virus tersebut tampak sehat atau tidak menandakan bahwa tubuhnya tertular, sehingga menularkan virusnya ke orang lain."

Wahyu meminta masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dengan mematuhi anjuran pemerintah. Dia menunjuk imbauan seperti diam di rumah jika tidak ada hal penting dan mendesak, jangan berkeliaran, apalagi nongkrong, selalu menggunakan masker, tidak berkumpul dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Peran masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 disebutnya sangat penting. "Jangan sampai akibat tidak ada kesadaran di masyarakat, seperti tidak mematuhi anjuran pemerintah, menjadi 'bom waktu',"katanya.

Selain itu, Wahyu mengatakan mayoritas kecamatan di Kota Sukabumi saat ini sudah masuk dalam zona merah dimana hampir seluruh kecamatan sudah ada warga yang positif mengidap COVID-19. Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang tertular akan terus bertambah, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Kami bukan menakuti, tetapi menginginkan agar warga sadar, tanggung jawab minimal untuk diri sendiri dan keluarga agar dijauhkan dari penularan virus mematikan tersebut."

Adapun bagi warga yang baru mudik dari daerah zona merah corona, seperti DKI Jakarta, Kota/Kabupaten Bogor, Bekasi, Depok, dan lainnya diminta untuk segera melapor ke petugas kesehatan terdekat atau minimal ketua RT/RW. Mereka diwajibkan isolasi mandiri selama 14 hari.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

7 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya