Pasien Terakhir COVID-19 di Wuhan Tinggalkan Rumah Sakit

Senin, 27 April 2020 08:42 WIB

Pemandangan cahaya warna-warni yang menghiasi gedung-gedung di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 13 April 2020. Sebuah pertunjukan cahaya di kedua sisi sungai Yangtze menandai dibukanya kembali kota itu pada awal April lalu setelah ditutup selama 11 pekan akibat penyebaran virus Corona. Xinhua/Wang Yuguo

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh pasien COVID-19 di Wuhan telah dinyatakan sembuh dan meninggalkan rumah sakit per Minggu 26 April 2020. Dua hari sebelumnya, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina, Mi Feng, telah menyampaikan sebuah pernyataan resmi yang mengisyaratkan kalau kota itu pun akan segera kembali normal.

“Jumlah pasien COVID-19 yang berada dalam kondisi serius di Wuhan kini telah diturunkan menjadi nol,” kata Mi pada Jumat 24 April 2020. Sebagai catatan, Wuhan telah melaporkan 46.452 kasus COVID-19 dan 3.869 kematian sejak wabah melanda mulai akhir Desember lalu dan lockdown dijalani selama 76 hari.

Pasien terakhir yang diperbolehkan pulang adalah mereka yang disertai penyakit lain atau komplikasi. Menurut Peng Zhiyong, direktur unit perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, perawatan terhadap mereka lebih sulit ketimbang sebagian pasien lainnya.

Pasien terakhir itu adalah pria berusia 77 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Paru-paru Wuhan. Zhu Qi, dokter di rumah sakit itu mengatakan, gejala sakit telah menghilang dari pasiennya itu sejak awal Maret lalu. Tim dokter lalu melakukan uji asam nukleat setiap 3-5 hari dan mendapati sepuluh tes seluruhnya tetap positif.

Pasien itu akhirnya diizinkan pulang setelah dua tes terakhir pada Jumat dan Minggu menunjukkan hasil negatif. Juga dipulangkan bersamanya adalah seorang lain berusia 31 tahun. “Setelah lebih dari 70 hari dirawat akhirnya saya bisa merasakan manisnya udara di luar rumah sakit. Terima kasih untuk negara karena menyelamatkan nyawaku,” katanya.

Advertising
Advertising

Sejumlah dokter di Wuhan yakin kemenangan telah digenggam dalam pertempuran melawan virus corona. “Mungkin tidak akan lama lagi masyarakat Wuhan bisa melepas masker,” kata seorang dokter pemilik nama keluarga Zheng.

Meski begitu, dia dan dokter lainnya di Wuhan menyadari pekerjaan belum selesai. “Kami kini fokus menapis pasien positif yang tidak disertai gejala, dan kami mengerjakan tes asam nukleat untuk setiap pasien yang datang untuk mencegah penularan,” katanya.

Rumah Sakit Jinyintan, rumah sakit khusus infeksi dan di antara yang pertama merawat para pasien COVID-19, juga sudah tak memiliki pasien infeksi virus corona itu. Mereka mulai disinfeksi pada Minggu dan menyatakan akan kembali menerima pasien setelah proses sterilisasi itu selesai.

Presiden rumah sakit itu, Zhang Dingyu, mengatakan satu zona di rumah sakit itu akan dipertahankan untuk menangani pasien COVID-19 di masa mendatang. Zhang menanggapi pernyataan sejumlah ahli bahwa perlu bersiap untuk kasus yang masih mugkin muncul dari mereka yang kembali teruji positif infeksi virus tersebut.

Yuan Xiaodong, pakar penyakit menular di Beijing, mengatakan para pasien yang sudah dipulangkan dari rumah sakit harus tetap dipantau untuk memastikan apakah masih ada virus itu hidup dalam tubuh mereka. “Jika ada banyak fragmen virus mati, itu tidak menular,” katanya kepada Chinanews.com.

Menurut Komisi Kesehatan Wuhan, kota itu mencatat 20 orang positif COVID-19 namun tanpa gejala pada Jumat lalu. Selain 535 orang yang diduga terinfeksi. “Langkah kami berikutnya di Wuhan adalah mencegah kasus ipenularan domestik maupun impor, dan memulai normalisasi layanan medis untuk kebutuhan pasien,” kata Mi Feng.

GLOBAL TIMES | REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya