Cari Obat Covid-19, Kelompok Ilmuwan Ini Teliti Antibodi Llama
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 8 Mei 2020 11:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara dan kelompok riset di dunia berpacu menemukan obat ataupun vaksin dari penyakit virus corona 2019 atau Covid-19. Penelitian bergerak secara massif termasuk yang mencari potensi di obat tradisional dan alternatif.
Cara alternatif itu seperti yang sedang dilakukan tim ilmuwan di Amerika Serikat dan Belgia. Mereka meneliti antibodi dari Llama, hewan asli Amerika Selatan.
Llama merupakan binatang berbulu tipis yang biasa dimanfaatkan sebagai alat transportasi oleh masyarakat Pegunungan Andes. Tapi mamalia mirip unta yang diteliti adalah yang berada di sebuah peternakan di Belgia, tepatnya di pusat penelitian yang meneliti partikel antibodi yang bisa memblokir virus dan patogen.
Pimpinan penelitian gabungan itu, Xavier Saelens, menerangkan, apa yang dia dan timnya kerjakan merupakan proyek sampingan yang dilakukan sejak 2016. Riset bekerja sama University of Texas di Austin, Amerika Serikat, itu sudah berjalan saat wabah Covid-19 menyebar luas di dunia.
“Kami pikir mungkin (riset) ini menarik,” ujar Salens yang juga peneliti dari pusat VIB-UGent Belgia untuk bioteknologi medis.
Dalam makalah yang diterbitkan di Jurnal Cell, pada Selasa, 5 Mei 2020, disebutkan bahwa sebuah fragmen ditemukan dalam antibodi Llama yang dikenal sebagai nanobodies, tampaknya terikat erat dengan protein virus dan diduga bisa menetralkan efeknya.
Temuan awal itu mengisyaratkan kemungkinan pengobatan untuk Covid-19. Tapi para penelitinya masih harus mempelajari apakah hasil yang sama bertahan pada uji coba pada hewan dan manusia, yang baru bisa dilakukan beberapa bulan lagi. “Tim akan segera memulai pengujian pada hewan, tapi uji coba manusia kemungkinan tidak akan datang sampai akhir tahun,” bunyi isi makalah.
Para peneliti sudah sejak lama meneliti antibodi Llamas, dan melihat potensi pengobatan untuk wabah SARS dan MERS—jenis lain dari virus corona. Virus corona memiliki bentuk dengan mahkota dan paku protein yang bisa menempel pada antibodi.
Para ilmuwan juga punya alasan untuk membedah Llama dalam penelitiannya karena anggota keluarga unta itu dikenal bisa menciptakan antibodi yang kira-kira seperempat dari ukuran yang ditemukan pada manusia. Antibodi itu juga dapat dengan mudah dimanipulasi untuk melawan infeksi.
NEW YORK POST | CELL