BIN Beri Unair Alat Laboratorium Canggih untuk Meneliti Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 9 Mei 2020 07:30 WIB

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih (kiri) didampingi Sekretaris Utama (Sestama) Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo (kanan) dan Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Maria Lucia Inge Lusida (tengah) menjelaskan tentang temuan urutan DNA lengkap COVID-19 di sela pemberian bantuan di Surabaya, Jumat (8/5/2020). Kredit: ANTARA/Moch Asim

TEMPO.CO, Surabaya - Badan Intelijen Negara (BIN) memberikan sejumlah peralatan laboratorium kepada Universitas Airlangga Surabaya, Jumat, 8 Mei 2020, untuk penelitian Covid-19 agar bisa menemukan obat yang bisa diproduksi secara massal.

Sekretaris Utama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo mengatakan, pemberian bantuan itu karena Unair memiliki potensi sumber daya manusia sangat besar, terutama para peneliti berkompetensi tinggi khususnya di bidang penyakit infeksi.

"Melihat situasi perkembangan Covid-19, kami menilai kondisi ini perlu ditangani dengan cepat. Itu perlu kerja sama untuk percepatan agar pandemi ini cepat berakhir," ujarnya.

Dia mengakui menghadapi pandemi ini memang pekerjaan yang tidak mudah sehingga sinergi mutlak dibutuhkan. "BIN hanya bisa memberikan alat. Untuk mengoperasionalkannya kami tidak paham. Makanya kami serahkan alat-alat yang sangat dibutuhkan ini kepada ahlinya agar bermanfaat mengatasi pandemi ini," ucapnya.

BIN berharap dengan alat-alat ini bisa memunculkan sesuatu yang berharga, semisal menemukan kandidat obat dan juga vaksin untuk kemudian hari. Selain itu, kata dia, bisa menghasilkan kerja sama di bidang informasi dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengapresiasi bantuan alat-alat lengkap yang diberikan BIN, karena tidak mudah mendatangkan alat-alat laboratorium untuk penelitian ini di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"BIN bisa mendatangkan alat-alat ini dengan mudah, kami berterima kasih. Orang punya uang belum tentu bisa membelinya dengan cepat," katanya.

Unair menurunkan tim untuk penelitian ini di bawah komando tiga orang profesor, yakni Prof Sutjipto, Prof Nancy Margarita Rehatta, serta Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

Di tempat sama, Prof Nyoman mengaku senang mendapatkan bantuan alat-alat canggih dari BIN karena peralatan akan mempercepat proses penelitian yang dilakukannya bersama tim peneliti Unair lainnya.

Diakui Prof Nyoman, hingga 8 Mei 2020 ini, tim peneliti fokus pada dua hal utama yang sampai saat ini juga masih belum ada jawabannya.

"Yakni, belum adanya obat khusus anti Covid-19. Sehingga sampai saat ini di seluruh dunia baru menggunakan obat-obat alternatif. Kedua vaksin yang juga belum ada hingga saat ini. Di saat ini justru yang banyak dilakukan ahli adalah melakukan penelitian. Hampir di seluruh dunia seperti itu," katanya.

Dalam penelitian ini, lanjut dia, seluruh disiplin ilmu terlibat, lalu dengan bantuan tersebut maka penelitian tim Unair bisa lebih cepat dari perkiraan.

"Alat bantuan ini jauh lebih canggih dari alat yang kami punya. Salah satunya Squencer yang berfungsi untuk mengidentifikasi susunan genom dari virus sehingga bisa dikomparasi apakah virus di Indonesia sama dengan di Cina," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

10 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

18 jam lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

1 hari lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

1 hari lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

1 hari lalu

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2024 jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

2 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

4 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya