Kematian Kedua di Eropa, Covid-19 Picu Penyakit Langka pada Anak?

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 16 Mei 2020 14:44 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di Prancis meninggal karena penyakit langka yang diduga terkait dengan infeksi virus corona Covid-19. Itu adalah kasus kematian pertama di Prancis yang mirip dengan yang sedang diteliti di New York dan London.

"Anak ini meninggal setelah mengalami gangguan saraf yang terkait dengan gagal jantung," kata Kepala Unit Perawatan Intensif Pediatrik di Rumah Sakit La Timone di Marseille, Fabrice Michel, kepada AFP, Jumat 15 Mei 2020.

Anak itu, yang telah terkonfirmasi positif virus corona, dirawat di rumah sakit tersebut selama tujuh hari sebelum meninggal pada Sabtu sepekan lalu. Kasusnya menambah apa yang sudah dilaporkan di beberapa negara sepanjang tiga minggu belakangan tentang peradangan pada anak dengan gejala penyakit langka Kawasaki.

Para ilmuwan meyakini itu terkait dengan Covid-19. Sebabnya si anak tak memiliki penyakit selain terkonfirmasi positif infeksi virus penyebab penyakit tersebut

Sebuah rumah sakit anak di London, misalnya, melaporkan kematian seorang anak berusia 14 tahun karena gejala penyakit itu pada Rabu lalu. Di New York, Gubernur Andrew Cuomo mengatakan pada Selasa kalau tiga anak telah meninggal dan 100 yang sedang diselidiki untuk kekhawatiran gejala yang sama.

Advertising
Advertising

Penyakit ini dilaporkan pertama di Inggris dan disebut oleh otoritas kesehatan di Amerika Serikat sebagai sindrom peradangan multisistem pada anak (MIS-C). "Rumah sakit yang merawat pasien berusia kurang dari 21 tahun dan mendapati kriteria MIS-C harus melapor," bunyi pernyataan dari CDC Amerika Serikat.

Kriteria yang dimaksud termasuk demam, peradangan pada banyak organ sehingga perlu dirawat di rumah sakit, infeksi virus corona, dan tidak ada penyakit yang lain. Dokter yang merawat anak-anak dengan penyakit itu melaporkan gejala seperti bintik-bintik merah di kulit, sakit di perut,conjunctivitis, dan lidah merah atau tertelan.

FRANCE24 | XINHUA

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

13 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya