Mengintip Penerapan Lockdown di Shulan, Wuhan Kedua di Cina

Jumat, 22 Mei 2020 11:00 WIB

Seorang staf bernama Li Yueguo (kanan) mengirimkan bahan makanan kepada seorang warga di sebuah lingkungan permukiman di Shulan, Provinsi Jilin, China timur laut, pada 20 Mei 2020. Shulan, kota setingkat wilayah di Provinsi Jilin, China timur laut, pada Senin (18/5) memberlakukan manajemen pembatasan total di lingkungan permukiman setempat yang melaporkan kasus terkonfirmasi atau dugaan COVID-19. (Xinhua/Zhang Nan)

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Shulan di Provinsi Jilin, dekat perbatasan Cina dengan Rusia, kini menerapkan penguncian wilayah alias lockdown gara-gara sejumlah kasus baru Covid-19. Ini mirip seperti yang dilakukan Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, di awal epidemi virus corona jenis baru tersebut--sebelum virus menyebar ke luar Cina dan menciptakan pandemi.

Semua desa dan kompleks perumahan di kota berpenduduk 700 ribu jiwa itu sudah ditutup mulai Senin 18 Mei 2020. Kelompok Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona di Shulan hanya mengizinkan satu orang per rumah tangga untuk keluar setiap dua hari sekali selama dua jam untuk membeli kebutuhan pokok.

Kelompok itu tidak mengizinkan masyarakat untuk keluar-masuk desa, serta menetapkan toko-toko hanya memberikan pasokan yang diperlukan kepada warganya. Kebijakan ketat itu mirip dengan peraturan yang telah dicabut di Wuhan.

Menurut laman The Guardian, ada seorang wanita yang tidak memiliki riwayat perjalanan yang diketahui terpapar virus itu dan berada di sebuah keluarga yang beberapa diantaranya terinfeksi. Sebagai tanggapan, pihak berwenang memerintahkan agar semua tempat umum, sekolah, dan transportasi umum ditutup sementara.

Pembatasan itu semakin meningkat ketika China Daily menyebut kota itu sebagai hotspot pandemi terbaru di negara itu. Dilaporkan pula bahwa ratusan orang berada di bawah karantina medis dan kehidupan normal mungkin tidak dilanjutkan selama beberapa minggu ke depan.

Advertising
Advertising

Seorang staf melakukan penyemprotan disinfeksi di sebuah pasar swalayan di Shulan, Provinsi Jilin, China timur laut, pada 20 Mei 2020. Shulan, kota setingkat wilayah di Provinsi Jilin, China timur laut, pada Senin (18/5) memberlakukan manajemen pembatasan total di lingkungan permukiman setempat yang melaporkan kasus terkonfirmasi atau dugaan COVID-19. (Xinhua/Zhang Nan)



Kota terdekat, Jiaohe, juga menerapkan tindakan proteksi per Selasa, 19 Mei, karena keadaan yang dianggap parah di daerah sekitarnya. Wilayah yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara ini adalah wilayah terakhir yang menjadi perhatian di negara itu, karena dugaan kasus-kasus dibawa dari tempat lain sebelum menyebar secara lokal.

Menurut dokter perawatan kritis Qiu Haibo, virus itu bermanifestasi secara berbeda di antara pasien di wilayah timur laut Cina tersebut. Haibo menerangkan pasien di wilayah itu menunjukkan sebagian besar kerusakan paru-paru, sementara pasien di Wuhan mengalami kerusakan multi-organ di jantung, ginjal, dan perut.

"Selain itu, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala setelah infeksi, dan tampaknya membawa virus untuk jangka waktu yang lebih lama sebelum tes negatif," ujar Haibo.

NEW YORK POST | THE GUARDIAN | THE SPUTH CHINA MORNING POST | BLOOMBERG

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya