Belanda Terancam Tenggelam

Reporter

Editor

Selasa, 9 September 2008 19:44 WIB

TEMPO Interaktif, Denhaag: Pemanasan global memaksa pemerintah Belanda menganggarkan lebih dari 100 miliar euro atau Rp 1.397,8 triliun untuk memutakhirkan parit dan memperluas pantai untuk menghindari tumpahnya air laut, yang permukaannya semakin tinggi. Dewan pakar juga memperingatkan, perbaikan parit dan bendungan harus dilakukan secepatnya.

"Negara yang hampir dua pertiga wilayahnya terletak di bawah permukaan laut itu harus mengalokasikan 1,5 miliar euro tiap tahun sampai seabad mendatang untuk tindakan pengamanan tambahan," kata sebuah laporan yang disusun oleh sebuah komisi pakar yang ditunjuk oleh pemerintah. "Masalah keamanan ini amat mendesak. Iklim berubah, (tinggi) permukaan laut meningkat, dan aliran sungai kian deras, sementara seperempat dari parit dan bendungan yang ada tidak memenuhi standar keselamatan yang ada sekarang," begitu bunyi laporan yang disampaikan kepada Perdana Menteri Jan Peter Balkenende di Denhaag, Rabu lalu.

Dikatakan pula anggaran tambahan 1 sampai 1,5 miliar euro per tahun dibutuhkan sampai 2100. Angka ini mewakili 0,3 persen pendapatan nasional.

Komisi Delta merekomendasikan peningkatan parit-parit berskala besar untuk melindungi negara itu dari ganasnya Laut Utara. Mereka juga mengusulkan perluasan pantai yang berhadapan dengan Laut Utara hingga 1 kilometer ke arah laut dengan menimbun pasir di sana. Proyek ini saja diperkirakan butuh dana ekstra 100-300 juta euro. "Kami tidak akan menunggu terjadinya bencana, kami ingin mempersiapkan diri sehingga tidak terkejut," kata Cees Veerman, ketua komisi itu.

Untuk membiayai anggaran yang begitu besar, Belanda mungkin akan meminta bantuan negara Eropa lainnya. "Jika masalahnya bertambah buruk, kami akan berbicara dengan negara Eropa lainnya untuk bersama-sama menanggung biaya itu," kata Veerman. Dia menambahkan, sungai-sungai Belanda adalah "saluran pembuangan" benua tersebut.

Diperkirakan, permukaan laut naik antara 0,65 dan 1,3 meter pada 2100, bahkan sampai 4 meter pada 2200. Komisi itu juga menyatakan peluang banjir akan naik 100 kali lipat setiap peningkatan tinggi muka laut 1,3 meter.

Tak cuma terancam banjir besar, Belanda juga diprediksi akan mengalami kesulitan sumber air bersih karena air asin kian meresap ke daratan. "Naiknya muka laut, makin panjangnya periode kering, dan masuknya air asin dari sungai dan air tanah membuat persediaan air bersih terancam," kata laporan tersebut. "Hal ini pada akhirnya akan mengancam cadangan air minum, pertanian, perkapalan, dan sektor ekonomi lain yang berkaitan dengan air."

AFP

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya