Bikin Pipa Rokok dari Gading Gajah , Warga Garut Ditangkap

Sabtu, 6 Juni 2020 08:47 WIB

Tim BBKSDA Riau melakukan bedah bangkai atau nekropsi terhadap bangkai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) yang mati di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi, di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (19/11/2019). (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

TEMPO.CO, Bandung - Tim Operasi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menangkap seorang warga Garut, Jawa Barat, berinisial RGK, 40 tahun, setelah ketahuan memiliki tiga batang pipa rokok dari bahan gading gajah Sumatera (Elephas maximus).

Tim menangkap warga Desa Padaasih, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut itu Kamis, 4 Juni 2020. RGK mengaku akan menjual tiga pipa rokok dari gading gajah Sumatera itu. Berukuran panjang 10, 12, dan 18 sentimeter, harganya berkisar Rp 500 ribu hingga 4,5 juta.

Kepastian pipa rokok itu terbuat dari gading gajah Sumatera dibuktikan tim melalui uji forensik untuk berlanjut ke proses penyidikan.

Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sustyo Iriyono mengatakan perdagangan satwa dilindungi tergolong kejahatan luar biasa. Bernilai ekonomi tinggi, pelakunya banyak yang terlibat hingga antarnegara.

“Serupa dengan kejahatan narkoba dengan sel jejaring yang terputus-putus,” ujarnya lewat keterangan tertulis Jumat 5 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Penahanan pelaku hasil dari pengembangan kasus sebelumnya. Tim menangkap pelaku lain berinisial PE seorang pemilik gading gajah di Pekanbaru, Riau, pada akhir Februari 2020. Dari penangkapan itu terungkap pengiriman gading gajah ke RGK di Garut.

Pelaku akan didakwa melanggar Pasal 21 Ayat 2 Huruf d Jo. Pasal 40 Ayat 2 Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukum pidananya penjara maksimum lima tahun dan dendam maksimum Rp 100 juta.

Selain itu operasi di Garut juga menyita sepuluh ekor burung hidup yang dilindungi dari seorang ibu berumur 70 tahun di Kecamatan Lengkong. Kepada petugas ibu itu mengaku burung di rumahnya titipan dari anak-anak hasil pembelian di Garut dan pasar burung di Jakarta.

Burung itu terdiri dari jenis kakatua jambul kuning (Cacatuasulphurea) sebanyak tiga ekor, nuri kepala hitam (Loriuslory) empat ekor, bayan merah (Eclectusroratus) satu ekor, dan dua ekor nuri kepala merah (Eosborneo).

Tim menyita semua burung itu dan membawanya ke Lembaga Konservasi Cikembulan Garut. Menurut Sustyo, tim masih melanjutkan perburuan pemilik dan pedagang satwa yang dilindungi di Garut dan Jakarta.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

6 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

6 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

6 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

6 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

6 hari lalu

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.

Baca Selengkapnya