Ilmuwan Protes Facebook Diam Saja atas Unggahan Trump

Reporter

Antara

Minggu, 7 Juni 2020 22:39 WIB

Donald Trump dan Mark Zuckerberg. REUTERS, fastcompany.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan di lembaga Chan Zuckerberg Biohub, meminta Facebook menghapus unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang aksi protes menentang rasisme. Unggahan yang dimaksud adalah yang berbunyi, "when the looting starts, the shooting start."

Dalam sebuah surat, dikutip dari laman Cnet, sebanyak 143 ilmuwan yang berhimpun di lembaga itu berpendapat Facebook membiarkan Presiden Trump, "menyebarkan misinformasi dan pernyataan yang menghasut." Facebook juga dinilai tidak mematuhi kebijakan platformnya sendiri terhadap hal-hal yang memicu kekerasan.

"Kami mendesak Anda mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat tentang misinformasi atau bahasa hasutan yang membahayakan orang atau sekelompok orang, terutama dalam situasi bergulat dengan keadilan ras seperti saat ini," bunyi isi surat itu.

Chan Zuckerberg Biohub merupakan lembaga penelitian medis nirlaba di bawah naungan Chan Zuckerberg Initiative, lembaga amal milik CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan. Chan Zuckerberg Initiative dan Chan Zuckerberg Biohub menyatakan kelembagaan mereka terpisah dari Facebook.

Protes dari para ilmuwan ini menambah tekanan kepada Zuckerberg, setelah sebelumnya karyawan Facebook melakukan aksi protes dengan "walk out" dari pekerjaan. Mereka protes kepada perusahaan karena tidak menghapus unggahan Trump yang berarti "ketika mulai terjadi penjarahan, tembakan dimulai" itu.

Sikap Facebook boleh jadi terpengaruh oleh peristiwa pada bulan lalu ketika Trump marah besar terhadap Twitter yang mendorong pembaca untuk memeriksa fakta mengenai unggahan yang diklaim sang presiden. Twitter menunjuk (tagged) klaim Trump tentang electronic voting dengan metode mail-in voting.

Berdasarkan hasil cekfakta, sang presiden dianggap keliru menyatakan bahwa surat suara di mail-in voting akan menuntun kepada kecurangan dan para memilik suara yang tidak sah.

Trump marah besar atas peringatan Twitter. Menurutnya, platform media sosial telah benar-benar membungkam suara-suara konservatif dan mengancam meneken perintah eksekutif untuk mengendalikannya. Trump, pemilik lebih dari 80 juta pengikut di platform itu menambahkan cuitannya: "Clean up your act, NOW!!!!"

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

5 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

8 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

11 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

16 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

16 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

17 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya