Pilpres Amerika, Google: Hacker Serang Staf Biden dan Trump

Selasa, 9 Juni 2020 10:00 WIB

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Google mengungkap upaya peretasan akun email pribadi staf kampanye pemilihan presiden untuk Joe Biden dan Donald Trump. Hacker terdeteksi dari Cina dan Iran dengan jenis serangan berupa phishing, mirip seperti yang pernah dialami ketua kampanye Hillary Clinton saat pilpres 2016.

Dalam pernyataannya, Google mengungkap upaya serangan itu terkonfirmasi oleh Threat Analysis Group. "Kelompok Cina menargetkan akun email pribadi staf kampanye Biden dan kelompok Iran menargetkan akun email pribadi staf kampanye Trump," ujarnya kepada Daily Mail, Jumat, 5 Juni 2020.

Sumber informasi yang menolak dikutip namanya itu mengaku tidak melihat bukti bahwa upaya tersebut berhasil. Keterangan tersebut senada yang dibagikan Kepala Threat Analysis Group Google, Shane Huntley, lewat akun Twitter pribadinya pada Kamis, 4 Juni 2020.

"Baru-baru ini TAG melihat kelompok APT Cina menargetkan staf kampanye Biden dan APT Iran menargetkan staf kampanye Trump dengan phishing. Tidak ada tanda kompromi," cuit Huntley merujuk kelompok yang dilabelkan advanced persistent threat.

Kelompok-kelompok yang terlibat upaya serangan itu disebutkan APT31 dan APT35. Kelompok APT35, juga dikenal sebagai Charming Kitten atau Newscaster, didukung Iran. Google punya julukan sendiri kepada kelompok itu, yakni Fosfor.

Trump diduga menjadi sasaran karena pemerintahannya menimbang serangan siber terhadap Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi bulan lalu. Dalam periode 30 hari, antara Agustus dan September, Fosfor disebut telah melakukan lebih dari 2.700 upaya untuk mengidentifikasi akun email konsumen milik pelanggan tertentu, kemudian menyerang 241 akun tersebut.

Laporan serangan-serangan itu menunjukkan bagaimana keamanan dunia maya akan menjadi masalah utama dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan dihelat November nanti. FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pun telah memperingatkan bahaya yang sama.

Juru bicara kampanye Trump dan Biden mengatakan kepada TechCrunch bahwa mereka mengetahui serangan itu. "Kami sudah tahu sejak awal kampanye, bahwa kami akan menjadi sasaran serangan semacam itu dan kami siap menghadapi mereka," kata juru bicara kampanye Biden.

Namun, serangan diduga tak cuma berasal dari Cina dan Iran. Pada Februari lalu, pejabat senior intelijen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa hacker Rusia ikut campur dalam pemilihan 2020 untuk memilih kembali Donald Trump untuk masa jabatan kedua.

Anggota parlemen diberi penjelasan bahwa Rusia lebih menyukai Trump, juga diberitahu tentang upaya untuk meretas dan menyerang infrastruktur pemilu.

DAILY MAIL | TECH CRUNCH | NEW YORK TIMES | CNN

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

11 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

18 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya